Pengamat Politik Refly Harun menyadari bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih terus mendapatkan serangan dari berbagai pihak.
Serangan ini sendiri semakin didorong untuk menggagalkan Anies menjadi calon presiden (Capres) pada Pemilu 2024 mendatang.
“Aroma untuk menggagalkan pencapresan Anies Baswedan itu ya memang kental,” ujar Refly dikutip KontenJatim melalui kanal YouTube-nya pada Senin (20/02/2023).
Baca Juga: Pengamat: Pendukung Jokowi Mau Capresnya All Presiden’s Men
Refly percaya bahwa serangan ini tak hanya melalui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang fokus menggali kasus Formula E, tetapi juga melalui partai yang mengusung Anies, yakni Partai Nasional Demokrat (NasDem).
“Melalui jurusan KPK, ya, mengutak-utik Formula E, kedua adalah mengancam NasDem,” ucapnya.
Ancaman yang diberikan kepada NasDem, menurut Refly, diberikan melalui berbagai cara, dari yang hanya sentilan halus maupun kasar.
Refly pun menyinggung kasus yang saat ini masih ramai diperbincangkan, yaitu kasus dugaan korupsi Base Transceiver Station (BTS) yang merupakan proyek milik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
“Bentuknya antara lain isu tentang reshuffle kabinet dan juga soal penanganan kasus BTS yang melibatkan Kominfo dan dalam tahap untuk memeriksa Johnny G Plate,” jelas Refly.
Menurut Refly, dalam kasus BTS sendiri, seharusnya yang disalahkan bukan hanya Johnny G. Plate, tetapi juga pemimpinnya.
Baca Juga: Pengamat: Dukungan JoMan ke Prabowo Bagian dari Skenario Jokowi
Dengan kata lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) seharusnya juga disalahkan karena bagaimanapun Jokowi yang memimpin pemerintahannya sendiri.
“Kalau ada jajaran di kementerian, harusnya presidennya juga harus bisa disalahkan dong, tapi ini seolah-olah tidak.”
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024