Menu


Inilah Perbedaan Hewan Kurban Jokowi dan Bobby Nasution, Jumlahnya Lebih Banyak Wali Kota Medan, Tapi Bobotnya Belum Tentu..

Inilah Perbedaan Hewan Kurban Jokowi dan Bobby Nasution, Jumlahnya Lebih Banyak Wali Kota Medan, Tapi Bobotnya Belum Tentu..

Kredit Foto: Dok Pemko Medan

Konten Jatim, Jakarta -

Pada perayaan Hari Raya Idul Adha 2022 hampir semua tokoh publik melakukan sunnah untuk berkurban, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Tak hanya Jokowi, namun menantu yang kini menjadi Wali Kota Medan Bobby Nasution  beserta keluarga juga ikut berkurban,

Di antara mereka terdapat sejumlah perbedaan hewan kurban yang dikurban pada Idul Adha 2022.

Pasalnnya Jokowi menyumbangkan satu ekor sapi seberat 1,15 ton kepada Masjid Istiqal, Jakarta Pusat. 

Baca Juga: Disebut Gak Mau Kalah dengan Jokowi, Sapi Kurban Milik Anies Mungkinkan Pertanda Kuda Hitam pada Pilpres 2024?

Hal itu dibenarkan oleh Wakil Ketua Penyelenggara Idul Adha Masjid Istiqlal 1443 H, Abu Hurairah. 

Sapi berwarna cokelat dan putih tersebut terpajang di kawasan dalam Masjid Istiqlal. 

Sementara, Bobby mengurbankan sepuluh ekor lembu yang akan dibagikan kepada masyarakat setempat.

"Ada sepuluh ekor lembu yang saya kurbankan, dan kami bagikan ke seluruh kecamatan di Kota Medan," ucap Bobby dikutip dari JPNN.com, Senin, 11 Juli 2022.

Menantu kepala negara tersebut, mengaku sepuluh ekor lembu yang disembelih itu merupakan hewan kurban dibeli pakai uang pribadi.

Adapun berat masing-masing lembu itu lebih dari setengah ton atau 500 kilogram. 

"Esensi Iduladha adalah berbagi. Maka siapa saja yang diberi kemampuan untuk berbagi, momentum ini mengajarkan kami indahnya berbagi untuk meraih takwa," ucapnya.

Bobby juga mengatakan bahwa pada Lebaran Haji tahun ini, Pemkot Medan menyembelih 89 ekor lembu milik para ASN.

"Semoga keikhlasan kami untuk berbagi, bisa diterapkan selalu dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.

Baca Juga: Tahun 2019 Jadi Rival Politik, Kini Jokowi-Probowo Jadi Sahabat, Benarkan Pertanda Ini? Jawaban Sekjen Jokpro Bikin Melonggo

Khatib salat Id di Lapangan Gajah Mada, Ilyas Halim mengatakan Iduladha mengingat akan dua peristiwa akbar, yakni berkumpulnya umat Islam di Padang Arafah, Arab Saudi pada 9 Zulhijah.

Kemudian para jemaah haji berkumpul di Mina untuk menyelesaikan manasik haji dengan melontar jumrah yang mengingatkan akan peristiwa Nabi Ibrahim AS mengorbankan putra tercinta. 

"Dari kedua peristiwa ini bisa diambil pelajaran arti pentingnya sahabat, saling menolong, berbagi nasehat dan melupakan perbedaan status menjadi satu tujuan memperoleh rida Allah SWT," imbuhnya.

"Demikian juga ibadah kurban. Secara vertikal pelaksanaannya semata-mata mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tapi secara horizontal pembagian daging ke sesama manusia menunjukkan adanya kepedulian," ungkapnya. []

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan JPNN.



Berita Terkait