Menu


Dolar Tembus Rp 15.000, Sri Mulyani Dituding Tak Jujur Bilang Aman, Diduga Ada yang Disembunyikan

Dolar Tembus Rp 15.000, Sri Mulyani Dituding Tak Jujur Bilang Aman, Diduga Ada yang Disembunyikan

Kredit Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro

Konten Jatim, Jakarta -

Pengamat politik, Rocky Gerung mengomentari Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait meroketnya rupiah yang tembus Rp 15.000 per dollar AS.

Sri Mulyani menyebut bahwa tidak perlu khawatir alias aman meski nilai tukar rupiah sudah melonjak naik.

Namun menurut Rocky Gerung, dibalik kata aman tersebut terdapat hal yang disembunyikan oleh Sri Mulyani.

Hal tersebut yakni kecemasan publik terutama kelas menengah melihat akan potensi ekonomi Indonesia yang bisa hancur lantaran pergerakan dollar yang terus menaik.

BACA JUGA: Disorot Karena Minim Pengalaman di Sektor Ekonomi, Ternyata ini Alasan Jokowi Pilih Zulkifli Hasan Sebagai Menteri Perdagangan

"Kita tau bahwa hari-hari ini kecemasan publik terutama kelas menengah adalah melihat potensi hancurnya Indonesia karena pergerakan dollar yang trennya menaik terus, nah yang itu disembunyikan oleh Sri Mulyani," tutur nya yang dikutip dari kanal Youtube Rocky Gerung, Rabu (6/7/2022).

"Pasti sebagai kasir ia mengatakan, aman lah, brangkas saya aman lah. Oiya tapi amannya itu bukan karena ucapan dia, mestinya ada kebijakan," pungkasnya kembali.

Lebih lanjut Rocky kembali menerangkan, ekonomi di Indonesia itu dapat dikatakan aman ditentukan pasar uang internasional.

"Dan lebih jauh amannya brangkas NKRI tidak ditentukan oleh Menteri Keuangan itu sendiri, namun ditentukan oleh pasar uang internasional," pungkasnya.

Tidak hanya Rocky Gerung, pengamat pasar uang Ariston Tjendra juga mengatakan ekonomi Indonesia akan terkena dampak besar dari penguatan dolar AS terhadap rupiah ini.

BACA JUGA: Awalnya Gembar-gembor Ganjar Pranowo, Kini Megawati Lebih Pilih Puan Maharani untuk Maju Pilpres 2024?

Seperti harga barang konsumsi yang memerlukan impor akan berimbas dan mendorong inflasi yang dapat menekan daya beli masyarakat. 

"Sehingga akhirnya pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa melambat," tuturnya.

Ekonom CORE Indonesia Piter Abdullah juga turut menjelaskan dampak dari rupiah yang terus melemah. 

Menurutnya, jika rupiah terus melemah maka akan berdampak pada ekonomi nasional sehingga akan menurunya investasi asing di Indonesia.

"Pelemahan rupiah bisa meningkatkan risiko investasi sekaligus menurunkan masuknya investasi asing ke Indonesia dan meningkatkan potensi inflasi," tuturnya.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan



Berita Terkait