Menu


Wah Gawat, Teroris Bisa Bikin Anggota Densus 88 Sampai Terkencing-kencing di Celana

Wah Gawat, Teroris Bisa Bikin Anggota Densus 88 Sampai Terkencing-kencing di Celana

Kredit Foto: Ricardo/JPNN.com

Konten Jatim, Jakarta -

Deddy Corbuzier dalam podcastnya mempertanyakan perihal kinerja polisi dalam menangani suatu kasus.

Ia secara langsung mempertanyakan hal ini kepada Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.

Deddy mencontohkan Densus 88 yang tengah mendaptkan suatu tugas.

Suami dari Sabrina Chairunnisa ini pernah mendengar cerita bahwa saat Densus 88 tengah melakukan penangkapan teroris, mereka sampai terpaksa buang air kecil di celana.

"Saya dengar cerita, katanya polisi itu ketika mau menangani suatu kasus, misalnya densus 88 menangani suatu kasus terorisme, ketika diam, mereka diam tidak bisa bergerak. Bahkan kencing pun harus di celana?," tanya Deddy yang Konten Jatim kutip dari kanal Youtube, Selasa (28/06/2022).

BACA JUGA: Gila, Kampung Teroris di Daerah Ini Bikin Para Polisi Keder! Yang Berani Datang Langsung Digorok Lehernya

Hal tersebut dibenarkan oleh Irjen Dedi yang mengatakan Densus 88 tidak diizinkan pergi meninggalkan lokasi saat membuntuti teroris.

"Itu sebagai SOP mereka, ketika mereka melakukan pembuntutan, dia tidak boleh meninggalkan kendaraan itu. Itu adalah SOP" jelas Dedi.

Bahkan narasumber lain, Iqbal Aji Daryono menambahkan apabila salah satu anggota Densus 88 lepas pantauan, maka bisa berdampak pada hilangnya target penangkapan.

"Karena sekali lepas pantauan, rangkaian pembuntutan target bisa hilang semua," ujar penulis buku berjudul Berjuang di Sudut-Sudut yang Tak Terliput.

Dedi pun menambahkan, institusi Densus telah memiliki rekam jejak dan pengalaman panjang dalam menangani kasus terorisme.

Sehingga menurutnya, apa yang dilakukan oleh Densus di lapangan harus sesuai dengan SOP dalam rangka melaksanakan tugas.

"Setiap target itu ada tim khusus, 24 jam harus melekat terus. Secara teknis harus seperti itu," pungkasnya.

BACA JUGA: Alasan Polisi Gercep Banget Tangani Kasus Holywings, Ternyata Bukan Karena Faktor Penistaan Agama Mayoritas Lho, Tapi...

Sebagai informasi, Densus 88 AT merupakan kependekan dari Detasemen Khusus 88 Anti Teror.

Sudah menjadi tugasnya untuk menangani segala macam ancama teror. Para teroris kerap mengancam dengan bom sehingga beberapa anggota Densus juga memiliki anggota tim Gegana.

Gegana juga jadi bagian dari kepolisian yang mempunyai kemampuan dalam penjinakan bom, intelijen, anti-anarkis, dan penanganan KBR (Kimia, Biologi, Radio aktif).

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan