Menu


Pengamat: Dukungan Jokowi kepada Yusril untuk Pilpres 2024 adalah Omong Kosong jika Ada Presidential Threshold

Pengamat: Dukungan Jokowi kepada Yusril untuk Pilpres 2024 adalah Omong Kosong jika Ada Presidential Threshold

Kredit Foto: Instagram/Yusril Ihza Mahendra

Konten Jatim, Pemilu 2024 -

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mendapat dukungan penuh dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk maju di Pilpres 2024. 

Menurut Jokowi, Yusril merupakan seorang politikus yang memiliki wawasan dan pengalaman yang luas. Orang nomor 1 RI ini berharap agar PBB bisa menjadi kendaraan politik untuk Yusril dalam kontestasi mendatang.

Baca Juga: Prabowo, Ganjar, dan Yusril Dapat Endorse Jokowi, NasDem: Dia Memang Begitu, Tapi dengan Anies Tutup Pintu

"Saya mendukung lho, kalau Prof Yusril di 2024 nanti dicalonkan jadi presiden atau wakil presiden," kata Jokowi dalam acara pembukaan Rapat Koordinasi Nasional dan Musyawarah Dewan Partai Bulan Bintang di Pulo Gadung, Jakarta, beberapa waktu lalu. 

"Ini serius, serius, tugasnya PBB mencarikan kendaraan supaya sampai 20 persen. Iya dong, ya, tugasnya di situ. Begitu dapat kendaraan saya dukung, serius," tambahnya, mengutip Suara.com. 

Merespons dukungan Jokowi kepada Yusril, pengamat politik Refly Harun menilai jika hal tersebut hanya bualan semata.

Hal ini karena meski mendukung pentolan PBB tersebut menjadi calon presiden, tapi Jokowi juga masih kukuh dengan sistem presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden.

"Basa-basi Presiden Jokowi terhadap Yusril yang katanya dukung Yusril. Yusril harus mencari partai politik pendukungnya," ujar Refly seperti dikutip Suara.com melalui kanal YouTube-nya pada Senin (16/1/2023).

"Itu bullshit kalau seandainya Presiden Jokowi tidak mau menggugurkan presidential threshold," sambungnya.

Baca Juga: Hersubeno Beberkan Kesamaan Jokowi dan Ganjar di Hadapan Megawati: Hanya sebagai Petugas Partai

Refly Harun lantas mengujarkan jika Jokowi memang mendukung Yusril maju dalam kontestasi mendatang, maka presiden harus menggugurkan adanya presidential threshold.

"Enggak apa-apa Yusril masuk bursa untuk menunjukkan bahwa dia punya kapasitas untuk memimpin negara, tapi dengan cara hilangkan lah presidential threshold," kata Refly.

Pada kesempatan ini, Ahli Hukum dan Tata Negara ini pun berharap jika Yusril bisa mencuri panggung di kontestasi.

"Jadi walaupun cuma didukung Partai Bulan Bintang, mudah-mudahan dia bisa stealing the show," tukasnya. 

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.