Menu


Begitu Juga Dengan PDIP, PBB Mengadvokasi Sistem Pemilu Tertutup

Begitu Juga Dengan PDIP, PBB Mengadvokasi Sistem Pemilu Tertutup

Kredit Foto: Instagram/Yusril Ihza Mahendra

Konten Jatim, Jakarta -

Dukungan Partai Bulan Bintang (PBB) terhadap sistem pemilu proporsional tertutup bukan omongan semata. Mereka tiba di gedung Mahkamah Konstitusi (MK) pagi ini, Jumat (13/1).

Menanggapi itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Bulan Bintang Bintang (PBB) Afriansyah Noor membenarkan kabar tersebut.

Baca Juga: Prabowo, Ganjar, dan Yusril Dapat Endorse Jokowi, NasDem: Dia Memang Begitu, Tapi dengan Anies Tutup Pintu

Ia mengaku turut mendampingi Ketumnya yakni Yusril Ihza Mahendra ke MK pukul 10.00 WIB ini.

"Pagi ini Jumat pukul 10 pagi saya dampingi ketum PBB ke MK," kata Afriansyah dalam keterangan yang diterima RM.ID, Jumat (13/1).

Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) ini mengatakan, bahwa kedatangan dirinya dan Yusril ke MK dalam rangka mengajukan diri sebagai pihak terkait dalam perkara pengujian Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Sistem Pemilu Proporsional.

"Kami ajukan sebagai pihak terkait terhadap sistem tertutup. Mohon doa sukses," lanjutnya.

Hingga saat ini, praktis baru hanya PBB dan PDI Perjuangan yang menyatakan mendukung sistem pemilu proporsional tertutup.

Baca Juga: Didukung Jokowi Maju Pilpres 2024, Yusril Ihza Mahendra Belum Lapor Kekayaan Selama 15 Tahun

Mayoritas partai lainnya menolak. Untuk diketahui, sistem proporsional tertutup adalah sistem pemilihan coblos partai di surat suara. Tidak ada nama calon legislatif yang diusung parpol di surat suara sebagaimana sistem proporsional terbuka yang dianut belakangan ini. Anggota legislatif yang terpilih ditentukan oleh parpol.

Ketum PBB Yusril beralasan pihaknya mendukung sistem pemilu proporsional tertutup karena melihat demokrasi yang mengalami pergeseran luar biasa sejak sistem terbuka diterapkan.

"Dari kekuatan rakyat menjadi kekuatan uang, kekuatan modal," kata Yusril saat membuka rapat koordinasi nasional dan musyawarah dewan PBB, pada Rabu (11/1).

Ia melihat belakangan ini banyak politisi yang muncul tidak melalui proses pendidikan kaderisasi di partai secara berjenjang dari bawah. Cukup dengan kekuatan uang.

"Tiba-tiba karena punya uang, populer, direkrut jadi caleg dan terpilih akhirnya jadi anggota DPR yang jauh dari harapan kita," pungkasnya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Rakyat Merdeka.