Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan larangan delman di sekitaran Monas hanya sementara. Hal itu pun disebutnya karena adanya persiapan DKI Jakarta sebagai tuan rumah penyelenggara KTT ASEAN.
“Iya (sementara) kan ini uji coba untuk jelang KTT Keketuaan ASEAN,” ucap Heru kepada awak media saat dihubungi, Senin (9/1/2023).
Baca Juga: Jokowi Terus Menunda Melakukan Reshuffle, Bentuk Penyiksaan dan Balas Dendam ke Surya Paloh?
Terlebih, kata Heru, saat ada banyak sekali rapat pimpinan negara dalam pelaksanaannya. Dia menjelaskan, pertimbangan lainnya untuk meniadakan sementara delman di kawasan tersebut, karena berbagai keluhan bau tidak sedap dari warga. “Iya warga banyak ngeluh bau yang kurang enak,” jelas dia.
Kendati demikian, pihaknya menyebut jika operasional delman ke depannya masih bisa dilakukan akhir pekan. Ke depan, kelanjutan operasional akan dibahas oleh instansi terkait.
Terpisah, Koordinator Delman Monas, Nanang, meminta Pemerintah Kota Jakarta Pusat agar mengedukasi para kusir sehingga tetap bisa bekerja.
Baca Juga: Isu Tentang Penerapan Sistem Proporsional Tertutup Berpotensi Menguntungkan Oligarki
Apalagi, sejauh ini ada puluhan kusir yang hanya menggantungkan kehidupan pada pekerjaan mengemudikan delman. Nanang menjelaskan, pihaknya tidak menerima keputusan pemerintah yang cenderung otoriter.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakpus, Wildan Anwar, menuturkan, operasional delman di kawasan Monas dilarang sejauh ini karena ada kotoran kuda di sepanjang jalan dan menimbulkan bau.
Baca Juga: Megawati Sudah Kantongi Nama Capres PDIP
"Kotoran kuda itu terkadang bercecer sehingga menimbulkan bau di kawasan Monas," kata Wildan.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan