Menu


Mantan Rektor Ini Soroti Anies Saat Wilayah Ganjar Direndam Banjir

Mantan Rektor Ini Soroti Anies Saat Wilayah Ganjar Direndam Banjir

Kredit Foto: Istimewa

Konten Jatim, Jakarta -

Sebelum tahun berganti, Kota Semarang, Jawa Tengah diterpa peristiwa yang cukup besar di kota tersebut, yakni banjir. Banjir ini pun menjadi sorotan oleh masyarakat, tak terkecuali Rektor Universitas Ibnu Chaldun Prof Musni Umar.

Musni menyoroti perbedaan yang dialami oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan mantan Gubernur Anies Baswedean saat peristiwa banjir melanda kota dan daerah-daerah di dalamnya.

Menurutnya, saat banjir melanda Semarang tak ada kritik keras ke Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah. Perlakuan berbeda didapatkan Anies saat menjabat Gubernur DKI Jakarta ketika banjir mengepung ibu kota.

"Alhamdulillah Semarang dikepung banjir tdk ada kritik keras ke Gub. Ganjar Pranowo. Pasti dahsyat kritikan ke Gub. Anies Baswedan jika Jkt dikepung banjir pd ms 16/10/2017-16/10/2022," tulis Musni Umar di akun Twitternya @musniumar.

Baca Juga: Musni Umar Komentari Larangan KPU Soal Penetapan Capres

Tak hanya itu, ia pun mempertanyakan konsep dan narasi mencegah banjir di Kota Semarang dari Ganjar.

"Pertanyaan, Apa ada konsep, narasi & karya untuk cegah banjir di Semarang?" lanjut cuitannya.

Sebelumnya diberitakan, banjir menerjang Kota Semarang. Bahkan, hampir setiap wilayah yang berada di pesisir pantai utara tersebut dikepung banjir. Hal itu disebabkan hujan deras yang mengguyur sejak Sabtu (31/12/2022) dini hari tadi. Banjir hampir merata, termasuk sejumlah ruas jalan protokol di kawasan pusat kota.

Berdasarkan pantauan di Semarang, beberapa ruas jalan protokol yang tergenang banjir, antara lain di kawasan Simpang Lima, Jalan Gajah Mada, Jalan Pahlawan, dan Bundaran Bubakan.

Ketinggian banjir bervariasi, seperti di kawasan Simpang Lima sekitar 40-50 sentimeter, di Jalan Gajah Mada sekitar 30-40 cm, demikian pula Jalan Mataram hingga Bundaran Bubakan.

Baca Juga: Refly Harun Jabarkan Skenario Istana yang Berusaha Cegat Anies Sebelum Pilpres 2024

Banjir juga menggenangi kawasan permukiman, seperti Perumahan Tlogosari dan Genuk Indah. Bahkan, air juga memasuki rumah-rumah yang ketinggiannya sejajar atau lebih rendah dari jalan.

"Banjir rata. Kebetulan rumah saya tinggi (air tidak masuk), tapi jalan depan rumah banjir, sekitar 40 cm. Genuk Indah tinggi (banjirnya)," kata Lathif (32), warga Genuk Sari, Semarang.

Berbeda dengan Endah (63), rumahnya di Perumahan Tlogosari kebanjiran sampai masuk ke dalam rumah, sehingga harus mengungsikan sejumlah perabot rumah tangga ke tempat yang lebih tinggi.

Baca Juga: Dipertanyakan Sikapnya Berkoalisi dengan Parpol Oposisi untuk Usung Anies, Begini Jawaban NasDem

"Hujannya dari semalam. Jalan depan (air) naik, ya masuk ke rumah akhirnya. Ini banjir paling parah dari tahun-tahun sebelumnya," katanya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.