Menu


Tanggapan Tokoh Soal Reshuffle Partai NasDem: Sudah Tidak Efektif

Tanggapan Tokoh Soal Reshuffle Partai NasDem: Sudah Tidak Efektif

Kredit Foto: Populis/Puspa Perwitasari

Konten Jatim, Depok -

Isu reshuffle menteri dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi tengah berhembus kencang di badan pemerintahan. Tidak sedikit para tokoh yang memberikan tanggapan mereka soal wacana reshuffle ini.

Pembicaraan ini diawali dari omongan salah satu Anggota Partai Nasional Demokrasi Indonesia (PDIP), Djarot Saiful Hidayat alias Djarot. Pada Jumat (23/12/2022), Djarot mengatakan bahwa beberapa menteri dari Partai NasDem layak untuk di-reshuffle.

Baca Juga: Alasan Djarot Kena Semprot Partai NasDem: Gara-gara Isu Reshuffle

Djarot menyebutkan bahwa Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, tidak bekerja sesuai dengan harapan. Sontak perkataan Djarot menuai banyak reaksi negatif dari tokoh politik maupun pengamat politik.

Berikut tanggapan para tokoh publik mengenai isu reshuffle untuk Partai NasDem, disadur dari Kontenjatim pada Selasa (27/12/2022).

Baca Juga: Profil Djarot Saiful Hidayat, Mantan Wagub Yang Kena Semprot Partai NasDem

Tanggapan Soal Reshuffle Partai NasDem

1. Irma Suryani

Di antara tokoh-tokoh lain, Ketua DPP Partai NasDem Irma Suryani Chaniago bisa dibilang yang paling mengecam pernyataan reshuffle, khususnya dari Djarot. Irma Suryani, panggilannya, menyebutkan bahwa kedua menteri dari Partai NasDem memiliki prestasi dan sebaiknya Djarot tidak asal berbunyi soal reshuffle, karena ini adalah hak prerogatif Presiden.

2. Jamiluddin Ritonga

Pengamat politik Jamiluddin Ritonga menganggap bahwa Jokowi sebenarnya tidak memiliki alasan kuat untuk melakukan reshuffle. Terlebih, di tengah kepuasan masyarakat yang tinggi terhadap badan pemerintahan, Jamiluddin Ritonga menganggap tidak masuk akal jika kabinet di-reshuffle.

3. Kamhar Lakumani

Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani menganggap bahwa apa yang dilakukan Djarot merupakan bentuk intervensi. Lebih lanjut, Kamhar Lakumani berpikir kalau tindakan dari Djarot tidak elok dipertunjukkan ke publik dan tidak seharusnya mengintervensi hak prerogatif Presiden.

Baca Juga: Contoh Perbuatan dan Perilaku Khurafat Yang Harus Dihindari Umat Muslim

4. Bestari Barus

Politikus senior Partai NasDem Bestari Barus menanggapi isu reshuffle ini dengan lebih tenang. Dirinya yakin bahwa apa yang Jokowi ini lakukan merupakan sikap profesional dan dirinya tidak akan menyalahgunakan hak prerogatif miliknya.

5. Refly Harun

Pengamat politik sekaligus akademisi Refly Harun menjelaskan kalau apa yang Jokowi lakukan ini adalah tindakan untuk memperkuat barisan kekuatan untuk pemilihan umum (Pemilu) 2024, dan bukan untuk menyukseskan program pemerintahannya. Namun, Refly Harun melanjutkan kalau cara ini tidak lagi efektif. Terlebih, waktu reshuffle ini dianggap belum tepat karena Anies Baswedan belum menjadi Calon Presiden (Capres) resmi.

Baca Juga: Apa Itu Khurafat? Dan Bagaimana Hukumnya dalam Agama Islam?

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO