Menu


Koar-koar Nyalahin Kader NasDem, PDIP ‘Tagih’ Kursi Menteri di Kabinet Jokowi?

Koar-koar Nyalahin Kader NasDem, PDIP ‘Tagih’ Kursi Menteri di Kabinet Jokowi?

Kredit Foto: Dok Sekretariat Kabinet

Konten Jatim, Surabaya -

Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti maksud di balik gembar-gembor yang diucapkan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat.

Masukannya soal evaluasi menteri NasDem di Kabinet Indonesia Maju merupakan ‘tagihan’ yang harus dibayar Presiden Jokowi.

“Dia ketemu pada kepentingan yg dari dulu sebetulnya PDIP ngambeknya kurang total ke Pak Jokowi,” ujar Rocky saat berbincang bersama Hersubeno Arief, Senin (26/12/2022).

Baca Juga: Kader Golkar Lebih Pilih Ganjar Ketimbang Airlangga, Dasarkan Elektabilitas Survei

Rocky lantas menyinggung permintaan masa lalu sang ketua umum partai, Megawati Soekarnoputri untuk mengisi hampir 30 persen kursi menteri di Kabinet Jokowi dengan kader PDIP.

“Dulu Ibu Mega ngotot minta tambahan 4, itu nggak dikasih, nah sekarang cari cara dengan rekomendasi reshuffe,” kata Rocky.

Terkait dengan reshuffle pun, lanjut Rocky, Jokowi sebenarnya diduga sudah merencanakannya sedemikian rapi.

Ia lantas menduga Jokowi telah memesan lembaga survei untuk menjadi alasan melakukan survei yang berujung pada keputusan reshuffle.

"Jokowi beberapa waktu lalu mengatakan ya kita kan memikirkan reshuffle, kan musti ditanya, surveyornya punya nggak data crosstabulasi, kepemimpinan menteri gagal karena nggak dibrief dengan baik oleh presiden,” kata Rocky.

Baca Juga: Jelang Nyapres, Prabowo Gencar Sambangi Tokoh Agama di Jatim, Perkuat Basis Massa?

“Tetapi survei yang dipake pak jokowi justru saya kira itu dia yang pesan,” lanjutnya.

Atas hal itu, kata Rocky,orang-orang akan mengira bahwa survei itu merupakan pesanan dari PDIP atau Jokowi sendiri dengan tujuan memperbaiki hubungan keduanya.

“Pak Jokowi juga konyol, masa hasil survei dia pake untuk mendasarkan alasan untuk reshuffle, kan itu ngaco,” pungkas Rocky.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO