Bupati Meranti Muhammad Adil melontarkan pernyataan kontroversial ketika dirinya berani mengatakan kalau Kementerian Keuangan (Kemenkeu) penuh dengan iblis. Tidak hanya itu, dirinya bahkan berani mengancam untuk pindah ke Malaysia dan mengangkat senjata kepada pemerintah.
Tidak sedikit publik yang bertanya-tanya di balik kenapa Bupati Meranti ini marah ke Kemenkeu sampai ancam angkat senjata dan pindah ke Malaysia? Jawabannya ada pada rapat serta topik yang dirinya ikuti pada Kamis (8/12/2022) lalu.
Baca Juga: Profil Bobby Nasution, Menantu Presiden Suami Kahiyang Yang Jadi Wali Kota Medan
Mengutip dari berbagai sumber pada Senin (12/12/2022), saat itu Muhammad Adil mengikuti rapat koordinasi nasional (Rakornas) Pengelolaan Pendapatan dan Belanja Daerah Se-Indonesia terkait Dana Bagi Hasil (DBH) bersama dengan Kemenkeu.
Namun, menurutnya terdapat banyak kejanggalan dan ketidakjelasan dari Rakornas ini. Salah satunya adalah tidak adanya transparansi mengapa Kabupaten Meranti tidak mendapatkan jumlah DBH yang sesuai untuk kabupaten yang dia pimpin.
Baca Juga: Profil Selvi Ananda, Menantu Presiden Istri Cantik Gibran Yang Penuh Kesederhanaan
Diketahui DBH tahun 2022 yang diterima Kabupaten Meranti hanya berkisar Rp. 114 miliar dengan harga USD 60 per barel. Muhammad Adil mendesak Kemenkeu untuk memberikan DBH sesuai dengan harga USD 100 per barel untuk 2023 mendatang.
Hal ini didasarkan karena menurutnya, Kabupaten Meranti adalah kabupaten miskin dan memerlukan perhatian lebih terkait DBH. Lebih lanjut, dirinya mengatakan kalau banyak sumur minyak di sana mengalami kekeringan, menjadi alasan yang cukup kuat agar pemerintah memberikan DBH lebih.
Tetapi, Muhammad Adil tidak mendapatkan jawaban yang dia inginkan. Imbasnya, perkataan "Kemenkeu penuh dengan iblis" keluar dari mulutnya. Ucapan tersebut dilontarkan untuk Direktur Perimbangan Keuangan Kemenkeu Lucky Alfirman.
Baca Juga: Profil Bupati Meranti Yang Ngamuk, Sebut Kemenkeu Iblis
Muhammad Adil bahkan sampai mengancam untuk mengangkat senjata, meninggalkan Indonesia dan memilih bergabung ke Malaysia. Dirinya menganggap kalau Pemerintah Indonesia tidak kompeten serta tidak mempunyai keadilan dalam mengurus wilayah maupun rakyat di dalamnya.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan
