Menu


Kaesang Diduga Miliki Puluhan Perusahaan, Pengamat Sebut Bisa Jadi Hasil dari Jokowi Manfaatkan Ini

Kaesang Diduga Miliki Puluhan Perusahaan, Pengamat Sebut Bisa Jadi Hasil dari Jokowi Manfaatkan Ini

Kredit Foto: Istimewa

Konten Jatim, Surabaya -

Pengamat dan pakar hukum tata negara Refly Harun menyoroti ucapan Ekonom Rizal Ramli yang sempat menyinggung putra bungsu Presiden Jokowi memiliki puluhan perusahaan.

Mengenai hal itu, Refly menyebutnya wajar terjadi di lingkup pejabat publik. Apalagi, Jokowi adalah seorang presiden yang menjabat selama dua periode.

“Kalau kita menjadi pejabat publik, sudah pasti conflict of interest itu akan terjadi kalau kita membiarkan keluarga kita berbisnis, apalagi anak berbisnis,” ujarnya melalui kanal YouTube miliknya, tayang Rabu (7/12/2022).

Baca Juga: 10 Bisnis Kaesang Pangarep, Bukti Sahih Kemampuan Berbisnisnya

Katanya, orang tak perlu melihat, namun ketika dia adalah putra presiden, maka tentu banyak oligarki yang memberinya sponsor.

“Perilaku bisnis man memang seperti itu, harusnya presiden jokowi yang harus bisa menahan anaknya untuk tudak membuat bisnis yang menjalin kerja sama dengan banyak orang, apalagi saham-saham kosong,” tegur Refly.

Lebih lanjut Refly menyebut pejabat apalagi presiden sudah tentu terbiasa meminta dan menerima saham perusahaan yang ditawarkan cuma-cuma.

“Yang paling menjadi persoalan adalah kalau seandainya saham yang diberikan itu adalah saham hadiah, jadi untuk bisa menjadi kaya itu adalah dagang kekuasaan,” terangnya.

Seperti misalnya, tiap ada oligarki yang meminta izin pada pejabat setempat, maka yang dijual oleh pejabat adalah kekuasaannya. Sebelum memberi izin, mereka meminta saham.

Baca Juga: Jokowi Bakal Disebut Punya ‘Legacy’ Kalau Lakukan Hal Ini, Rizal Ramli Dijamin Ikut Tunduk

“Jadi tinggal diminta saja, setiap proyek minta saham dan sebagainya, jadi Rizal Ramli menceritakan perilaku pejabat publik yang minta saham,” ujar Refly.

Saham itu, kata Refly, bukan diatasnamakan dirinya sendiri. Namun, para pejabat itu akan melempar nama anggota keluarganya sebagai penerima.

“Pokoknya mengurus apa saja minta saham, mungkin atas nama adiknya, anaknya. Jadi tidak atas namanya secara langsung,” ungkapnya.

Maka hal tersebut jelas menjadi rahasia umum dalam pemerintahan yang buruk. Sehingga, bukan tidak mungkin jika sederet pejabat yang aman-aman saja justru memiliki kekayaan melimpah hasil dari dagang kekuasaan seperti yang disebutkan oleh Refly.

“Itu sudah jadi kelakuan para bisnis man di era yang tidak good government ini, itu sudah jadi rahasia umum,” pungkasnya.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024