Menu


Kerap Diserang Framing Intoleran, Pengurus PBNU: Faktanya Anies Berhasil Bangun Jakarta dengan Karakter Kesetaraan

Kerap Diserang Framing Intoleran, Pengurus PBNU: Faktanya Anies Berhasil Bangun Jakarta dengan Karakter Kesetaraan

Kredit Foto: Istimewa

Konten Jatim, Jakarta -

Bakal calon presiden (capres) yang diusung Partai NasDem, Anies Baswedan kerap diserang hoaks oleh sejumlah pihak yang tak bertanggungjawab.

Sejumlah tokoh pun sangat menyayangkan muculnya hoaks tersebut.

Pengurus Lakpesdam PBNU, Muhammad Nurkhoiro, menyoroti fabrikasi informasi yang keliru dan menyesatkan terkait Anies Baswedan, khususnya usai pendeklarasian eks Gubernur DKI Jakarta itu sebagai calon presiden oleh Partai NasDem.

Baca Juga: Buah Safari, Anies Dijamin Dapat Dukungan Masyarakat Minangkabau untuk Maju di Pilpres 2024

"Selama ini Anies diframing sebagai intoleran dan sebagainya. Padahal rekam jejak dia selama memimpin tidak seperti itu. Ia berhasil membangun Jakarta dengan karakter kesetaraan dan inklusif," ujar Nurkhoiron dalam keterangannya, Sabtu (3/12/2022).

Eks Wakil Ketua Komnas HAM itu mengakui secara obyektif bahwa Anies telah berhasil menempatkan diri sebagai figur pemimpin untuk semua kalangan.

Menurutnya, kebijakan-kebijakan Pemprov DKI selama Anies menjabat, seperti bantuan tempat ibadah untuk semua agama serta pemberian izin pendirian kuil bagi kelompok Hindu Tamil di Jakarta merupakan terobosan yang harus diapresiasi.

"Anies juga tak pernah mendiskriminasi warga, termasuk diskriminasi ekonomi dalam bentuk penggusuran orang miskin yang sebelumnya kerap terjadi," tambahnya.

Nurkhoiron pun mengimbau agar produksi informasi hoaks yang digunakan untuk "menyerang" Anies di media sosial dapat dihentikan.

Sebab, penyebaran narasi bohong nan penuh kebencian tentang lawan politik merupakan perbuatan yang bertentangan dengan semangat demokrasi.

"Kita boleh mendukung atau tidak mendukung siapa pun, tapi bukan dengan cara menebarkan hoaks dan ujaran kebencian," pungkasnya.

Baca Juga: Jokowi Sebut Jatah Presiden Berikutnya untuk Prabowo, PKB: Jangan Buru-Buru

Budayawan Sabrang Mowo Damar Panuluh atau yang akrab dikenal sebagai Noe mengatakan ruang publik harus mampu memberikan jalan bagi munculnya ide-ide terbaik bangsa.

Sebab, ruang publik sejatinya merupakan wahana di mana warga negara bisa berinteraksi untuk merundingkan isu-isu bersama dalam berbagai sudut pandang.

"Akan sangat berbahaya jika ruang publik dipengaruhi untuk mengamini pemikiran satu atau segelintir orang saja," katanya.

I menilai masyarakat perlu menjaga agar ruang publik dapat menjadi arena interaksi gagasan secara sehat. Inisiator aplikasi media sosial Symbolic itu memprihatinkan kuatnya nuansa permusuhan dan kebencian dalam media sosial.

"Kita dalam satu society (masyarakat) setuju dengan hak bicara, hak (menyampaikan) ide, dan lainnya. Namun, perlu diingatkan pula tanggung jawab komunal untuk menjaga kerukunan dan kebersamaan," tegas Noe.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Fajar.