Menu


Buntut Dukung Anies, JK Heran Ahokers Masih Sibuk Membencinya: Tak Paham Demokrasi

Buntut Dukung Anies, JK Heran Ahokers Masih Sibuk Membencinya: Tak Paham Demokrasi

Kredit Foto: Noval/Detikcom

Konten Jatim, Surabaya -

Buntut dukungannya untuk Anies Baswedan pada Pilkada DKI Jakarta, Jusuf Kalla (JK), mantan Wakil Presiden periode 2004-2009 dan 2014-2019 mengaku sampai sekarang dirinya dimusuhi Ahoker.

Para pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok itu menuding JK sebagai aktor di balik kekalahan jago mereka dalam Pilkada DKI saat melawan rival berat Anies Baswedan.

Pernyataan itu diungkap JK saat bincang-bincang dengan filsuf sekaligus pengamat politik Rocky Gerung.

Baca Juga: Panda Nababan Akui Anies dan JK Cukup Dekat: Saya Saksi Hidupnya

"Sekarang para Ahokers yang waktu itu kalah pemilu sampai sekarang masih marah, ya artinya tidak paham demokrasi," demikian katanya seperti dikutip denpasar.suara.com, Kamis (1/12/2022) dalam kanal YouTube Rocky Gerung.

Untuk diketahui dalam pemilihan tersebut Anies Baswedan yang berpasangan dengan Sandiaga Uno berhasil mengalahkan paket Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat.

Di mana hasilnya dalam pleno KPU DKI Jakarta, pasangan Ahok-Djarot hanya meraih 42,04 persen suara, sedangkan Anies-Sandi mendapat 57,96 suara.

Majunya Anies-Sandi sendiri memang tak lepas dari campur tangan JK. Di mana saat masih berada di New YorkAmerika Serikat. Dirinya yang menghubungi tokoh-tokoh Partai Gerindra dan PKS.

"Semua tahu saya dukung Anies dan dalam beberapa jam saja Gerindra dan PKS langsung dukung," sebutnya.

Terkait Pilpres 2024 nanti, dirinya tetap terbuka dengan semua pihak. Termasuk juga dengan kader Golkar dan partai lain.

Baca Juga: Loyalis Jokowi Ini Bantah Ahoker Murka atas Kekalahan Ahok di Pilkada 2017: Yang Harus Pak JK tahu...

"Airlangga datang ke sini konsultasi saya terima. Pak Prabowo mengundang kita datang, Muhaimin undang silaturahmi di Makassar saya terima," jelas dia kepada Rocky Gerung.

Sebelumnya, terkait Pemilihan Presiden 2024. JK mengungkapkan empat kriteria pemimpin Indonesia. Pemilihan pemimpin tentu tidak boleh main-main.

Sebab, Indonesia adalah bangsa yang besar. Kriteria pemimpin versi JK di antaranya adalah: punya kriteria pemimpinan yang kuat, pengalaman, memiliki tingkat kecerdasan serta intelektual yang baik, dan terakhir adalah rekam jejak yang baik.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.



Berita Terkait