Menu


Dituduh Pakai Pendukung Bayaran, Jawaban Anies Baswedan: Orang-orang Lihat Hasil dari Saya Pimpin DKI

Dituduh Pakai Pendukung Bayaran, Jawaban Anies Baswedan: Orang-orang Lihat Hasil dari Saya Pimpin DKI

Kredit Foto: YouTube/Refly Harun

Konten Jatim, Surabaya -

Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjawab tuduhan yang ditujukan padanya terkait adanya pendukung bayaran yang selama ini ramai.

Apalagi, situasi menjelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024Anies Baswedan tentu menjadi rawan disusupi berbagai kepentingan politik.

Mengenai hal itu, Anies menyanggah adanya tuduhan bahwa dirinya memiliki pendukung bayaran atau buzzer. Ia bahkan sama sekali tak mengetahui adanya pasukan berbayar yang bertempur di media sosial.

Baca Juga: Gegara Izin Safari Anies Dicabut, Said Didu Geram: Indonesia Bukan Lagi Negara Demokrasi

“Apakah selama saya bertugas saya menggunakan buzzer, menggunakan pasukan berbayar untuk bertempur di sosial media? enggak, boleh dicek,” ujarnya saat berbincang dengan Refly Harun, tayang Rabu (30/11/2022).

Anies menyebut berbagai dukungan yang datang padanya, terutama di wilayah DKI Jakarta disebutnya murni tanpa direkayasa.

Lantas ia mengatakan yang membuat dirinya begitu disegani banyak orang adalah karena hasil kerjanya selama memimpin DKI Jakarta beberapa tahun terakhir.

Terlihatnya hasil dari kepemimpinannya itu, kata dia, karena Jakarta sebenarnya tak begitu luas. Sehingga, orang-orang akan lebih mudah melihat hasil dari kinerjanya.

“Jakarta ini keliatannya kotanya besar, tapi sesungguhnya kecil, siapa saja mengetahui apa saja yang dikerjakan orang lain, tau lah di sini,” bebernya.

Karena itu, kader partai NasDem itu berpesan, seluruh pengguna media sosial sebaiknya mampu menyampaikan informasi yang akurat dan lengkap.

Baca Juga: PA 212 Enggak Undang Anies Baswedan, Rocky Gerung: Itu Strategi yang Sangat Cantik!

“Semuanya bercerita. Kami menghormati pembaca di media sosial dengan menyampaikan informasi yang akurat, lengkap, baik,” tuturnya.

Jika orang-orang bisa menyampaikan segala sesuatu terutama perihal dinamika politik secara lengkap dan tak terpotong, maka artinya mereka bisa menghormati para pendengarnya.

“Itu sebetulnya cara menghormat iaudience, kalau kita menyampaikan sesuatu yang lengkap kepada audience itu kita menghormati pendengar kita kok,”ucapnya.

“tapi kalau kita menyampaikan kabar yang mesin pencetak fakta tidak benar itu merendahkan audience kita,” sambungnya.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan