Menu


Rujak Soto, Kuliner Lezat dari Banyuwangi dengan Perpaduan Rasa Gurih, Asin, dan Pedas

Rujak Soto, Kuliner Lezat dari Banyuwangi dengan Perpaduan Rasa Gurih, Asin, dan Pedas

Kredit Foto: Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual

Konten Jatim, Jakarta -

Rujak soto adalah kuliner khas Banyuwangi, Jawa Timur, yang terdiri dari perpaduan antara rujak sayur dan soto.

Adapun soto yang biasa digunakan yakni soto daging (daging sapi) atau soto babat. Malah ada juga yang menggunakan soto ayam atau soto ceker (kaki ayam). Ini mungkin bisa menjadi alternatif apabila daging dirasa terlalu mahal.

Untuk penyajiannya, rujak disajikan terlebih dahulu. Lalu disiram dengan kuah soto disertai dagingnya.

Baca Juga: Pecel Tumpang, Kuliner Khas Kediri yang Sambalnya Terbuat dari Tempe Bosok

Kuliner rujak soto ini memiliki rasa yang khas, karena terdapat unsur soto sekaligus rasa rujak dengan aroma petisnya. Terkadang, rujak soto dihidangkan dengan es temulawak.

Bahan-bahan untuk membuat rujak soto ini juga sangat mudah didapatkan di pasar-pasar tradisional. Waktu penyajiannya juga tidak terlalu memakan waktu yang lama.

Proses pembuatan sotonya memerlukan waktu sekitar 2 jam untuk membuat daging sapi lebih empuk.

Untuk proses pembuatannya dimulai dengan mempersiapkan bahan-bahan. Adapun bumbu-bumbu untuk membuat rujaknya di antaranya yaitu kacang tanah yang sudah digoreng, gula merah, garam, terasi, petis hitam, pisang batu, dan cabai rawit.

Sementara isian rujaknya adalah tempe dan tahu goreng, tauge dan kangkung rebus, telur ayam yang direbus, mentimun dan lontong.

Untuk bumbu yang digunakan untuk membuat sotonya yakni bawang putih, kunyit, jahe, kemiri, merica, serai yang dimemarkan, daun jeruk dan daun bawang.

Kemudian untuk dagingnya dipilih daging sapi bagian babat dan jeroan.

Baca Juga: Sate Madura, Kuliner Khas Jawa Timur yang Terkenal se-Antero Nusantara

Cara Penyajian Rujak Soto

Cara penyajian rujak soto yaitu rujak sayur ditaruh ke dalam mangkuk, lalu disiram kuah soto. Kemudian di atasnya ditaburkan bawang goreng dan daun bawang. Lalu ditambahi dengan kerupuk udang dan emping mlinjo.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO