Isra Mikraj adalah peristiwa yang signifikan dalam sejarah Agama Islam, diperingati oleh para Muslim setiap tanggal 27 Rajab dalam kalender Hijriyah. Peristiwa ini memiliki arti penting karena menandai perjalanan ajaib yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW yang mencerminkan kedekatannya dengan Allah dan misi kenabiannya.
Peristiwa ini menandai kewajiban salat lima waktu sehari semalam. Selama Isra Mikraj, Nabi Muhammad SAW menyaksikan surga dan neraka secara langsung, mendapatkan wawasan terkait penghuninya. Rasulullah SAW juga sempat berjumpa dengan para Rasul pendahulu-Nya.
Terjadinya Isra Mikraj ini memiliki makna yang luas dan mendalam bagi para Muslim. Berikut beberapa pemahaman soal makna dari peristiwa Isra Mikraj, dilansir dari situs Rumah Zakat pada Kamis (10/8/2023).
Baca Juga: Pengertian Isra Mikraj dalam Islam: Kronologi dan Tujuan Pelaksanaan
Makna Peristiwa Isra Mikraj
1. Pertanda Keajaiban Kekuasaan Allah SWT
Perjalanan yang dilaksanakan Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Masjid al-Aqsa di Palestina dan kemudian menuju Sidratul Muntaha, titik tertinggi di langit, adalah bukti nyata akan kekuasaan dan kemahakuasaan Allah SWT yang tidak terbandingkan.
Peristiwa ini mengingatkan umat Islam untuk senantiasa yakin akan keagungan dan kuasa Allah SWT yang tiada tanding.
Baca Juga: Apa Tugas Malaikat Jibril Setelah Rasulullah Wafat? Ini Jawaban Ustaz Abdul Somad
2. Ketaatan dan Kepatuhan dalam Menjalankan Perintah Allah SWT
Isra Mikraj juga menandai kewajiban salat lima waktu, yang merupakan pijakan pokok dalam kehidupan seorang Muslim. Seperti yang diketahui, salat merupakan pilar dari Agama Islam dan haram hukumnya meninggalkan salat.
Perintah ini diberikan langsung oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai bentuk kehormatan dan kepercayaan. Isra Mikraj mengingatkan umat Islam tentang pentingnya menjaga kualitas dan ketepatan waktu dalam menjalankan ibadah salat.