Pada saat kegiatan pemugaran, dilakukan penataan struktur bata pada bilik dan ditemukan sisa-sisa arang yang kemudian dianalisa di Pusat Penelitian Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) Yogyakarta.
Hasil analisa menunjukkan pertanggaan radio carbon arang pada Candi Brahu berasal dari masa antara 1410 hingga 1646.
Sebagai Tempat Menyimpan Jenazah
Dalam prasasti yang ditulis Mpu Sendok dituliskan juga bahwa fungsi Candi Brahu sebagai tempat pembakaran jenazah raja-raja Brawijaya. Meski demikian dari hasil penelitian menunjukkan tidak ada bekas abu atau mayat karena bilik candi sekarang sudah kosong.
Selain itu Candi Brahu diperkirakan bercorak Buddha, berdasarkan penemuan-penemuan benda-benda kuno di komplek candi, seperti arca-arca logam, alat upacara dari logam, perhiasan dari emas yang menunjukkan ciri-ciri agama Buddha.
Harga Tiket Masuk dan Jam Operasional
Kawasan Candi Brahu buku setiap hari dari pukul 07.00 hingga 16.00. Agar bisa menyaksikan keindahan Candi Braha, pengunjung hanya perlu merogoh kocek Rp3.000 per orang.
Fasilitas di kawasan Candi Brahu juga cukup lengkap seperti lokasi parkir yang cukup luas, toilet umum, gazebo dan tempat duduk pengunjung, hingga tempat ibadah.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024