Nabi dan Rasul adalah sekumpulan orang-orang yang terpilih oleh Allah SWT untuk menerima wahyu-Nya. Mereka dianggap spesial, jauh melebihi orang-orang biasa, tidak jarang pula bahkan bisa menerima mukjizat dari-Nya.
Meskipun sama-sama spesial, nyatanya ada beberapa perbedaan antara Nabi dan Rasul yang membuat mereka tidak sama, mulai dari kewajiban, tujuan, sampai derajatnya. Berikut pembahasan lebih lengkapnya mengutip laman resmi Universitas Islam An-Nur Lampung pada Rabu (9/8/2023).
Baca Juga: Pengertian Nabi dalam Islam: Definisi, Etimologi, dan Jumlahnya
Perbedaan Nabi dan Rasul
1. Definisi Singkat
Nabi adalah seseorang yang dipilih oleh Allah SWT untuk menerima wahyu-Nya dan menyampaikan pesan-pesan-Nya kepada umat manusia. Tugas utama seorang nabi adalah menyampaikan wahyu dan petunjuk Allah serta memberikan bimbingan kepada umat.
Sementara Rasul adalah seorang nabi yang ditugaskan secara khusus oleh Allah SWT untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada umat manusia dan memberikan hukum atau syariat-Nya. Mereka memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam mengubah kondisi masyarakat yang menyimpang dan memberikan perubahan sosial yang diperlukan.
2. Proses Penerimaan Wahyu
Salah satu perbedaan mendasar antara nabi dan rasul adalah dalam proses penerimaan wahyu dari Allah SWT. Nabi dapat menerima wahyu dari Allah melalui berbagai cara, seperti penyampaian dari malaikat, ilham dalam hati, atau mimpi yang baik. Rasul hanya menerima wahyu dari Allah melalui malaikat Jibril.
Baca Juga: Pengertian Rasul: Definisi, Tugas, dan Perbedaannya dengan Nabi
3. Penyampaian Wahyu kepada Umat
Perbedaan lainnya terletak pada kewajiban penyampaian wahyu kepada umat. Nabi tidak berkewajiban untuk menyampaikan wahyu yang diterimanya kepada orang lain. Mereka berhak memakainya sesuai dengan keperluan masing-masing.
Rasul, di sisi lain, berkewajiban untuk menyampaikan wahyu yang diterimanya kepada umatnya. Ini menunjukkan peran yang lebih aktif dan tanggung jawab yang lebih besar bagi seorang rasul dalam menyebarkan pesan Allah SWT kepada umat manusia.
4. Tingkat Kedudukan
Tingkat kedudukan antara Nabi dan Rasul juga berbeda. Dalam hierarki kerasulan, tingkat rasul lebih tinggi daripada tingkat nabi. Rasul dikirim oleh Allah SWT kepada orang-orang kafir atau masyarakat yang membutuhkan perubahan yang signifikan. Di sisi lain, Nabi diutus kepada orang-orang yang telah beriman dan mengikuti ajaran agama sebelumnya.