Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna. Meskipun kenyataannya terdapat banyak manusia yang menunjukkan ketidaksempurnaannya di mata manusia lain, nyatanya bentuk, sifat, pengetahuan, dan perangai manusia jauh lebih baik dari makhluk lainnya.
Kesempurnaan manusia ini dideskripsikan dalam berbagai macam aspek dalam kehidupan. Lebih dari itu, manusia yang dianggap sempurna ini menjadikannya lebih spesial dari makhluk lain. Dan bentuk kespesialan ini juga bisa ditemukan antara beberapa golongan manusia.
Dalam Agama Islam, terdapat manusia-manusia yang disebut Nabi. Mereka adalah orang-orang yang dipilih langsung oleh Allah SWT. Berikut pengertian lebih lengkap mengenai Nabi mengutip jurnal Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang pada Rabu (9/8/2023).
Baca Juga: Pengertian Mukjizat: Etimologi, Makna, dan Ciri-Cirinya
Pengertian Nabi
Nabi adalah salah satu konsep sentral dalam agama Islam. Dalam agama ini, nabi dianggap sebagai utusan Allah yang memiliki peran penting dalam menyampaikan wahyu-Nya kepada manusia serta membimbing umat menuju jalan yang benar.
Secara bahasa, Nabi berasal dari kata "naba" yang dalam Bahasa Arab berarti berita. Dalam Ensiklopedi Islam Indonesia, nabi dijelaskan sebagai "orang yang memberitakan atau menyampaikan berita".
Namun, pengertian Nabi dalam konteks Agama Islam jauh lebih mendalam. Nabi adalah seseorang yang mendapatkan wahyu dari Allah SWT untuk dirinya sendiri, dan dalam banyak kasus, tugasnya adalah untuk menyampaikan wahyu tersebut kepada orang lain.
Baca Juga: Daftar Lengkap Mukjizat 25 Nabi dari Masa ke Masa
Selain itu, Nabi secara umum memiliki derajat yang tinggi di hadapan manusia lainnya. Mereka membawakan ajaran agama yang telah dibawakan oleh para Rasul sebelumnya, dengan peran yang lebih menjelaskan dan menggali makna ajaran tersebut.
Nabi bertugas menyampaikan berita dari Allah SWT tentang keesaan-Nya, menjelaskan masalah-masalah gaib, dan memberitahu bahwa dirinya adalah seorang Nabi. Salah satu perbedaan mendasar antara nabi dan rasul adalah bahwa rasul membawa risalah atau syar'at baru, sementara nabi melanjutkan syariat yang diemban oleh rasul sebelumnya.