Pada pemerintahan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Eri ditunjuk menjadi kepala di instansinya (Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang). Salah satu terobosan Eri adalah pengurusan izin mendirikan bangunan (IMB) yang bisa selesai di kecamatan, bahkan tempat tinggal pemohon.
Tidak lama kemudian, Eri digeser menjadi Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya. Posisi ini juga pernah ditempati oleh Tri Rismaharini sebelum menjadi wali kota.
Pada masa ini, Eri dikenal sebagai penggagas di Surabaya dengan menyediakan layanan e-procurement barang dan jasa. E-procurement merupakan sarana pertama untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan antikorupsi di Indonesia.
Awal Karier Politik
Eri Cahyadi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepala Bappeko Surabaya untuk mengikuti Pilkada Surabaya 2020. Dia mengikuti jejak Tri Rismaharini sebagai pengurus PDI Perjuangan dan mencalonkan diri sebagai calon wali kota pada Pilkada Kota Surabaya 2020.
Saat itu Eri berpasangan dengan kader PDI Perjuangan, Armuji. Eri-Armuji saat itu bersaing dengan mantan Kapolda Jatim Irjen Pol (purn) Machfud Arifin yang berpasangan dengan mantan Dirut PDAM Surabaya Mujiaman.
Hingga akhirnya Eri Cahyadi-Armuji memenangkan Pilkada Surabaya 2020. Pasangan Eri Cahyadi-Armuji memperoleh suara terbanyak dengan 597.540 suara (56,94 persen) dan Machfud Arifin-Mujiaman memperoleh 451.794 suara (43,06 persen).
Pasangan Eri-Armuji dilantik sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya untuk periode 2021-2024 oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada 26 Februari 2021.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO