Kereta api memegang sejarah yang cukup penting di Indonesia. Keberadaan kereta api menjadi saksi terhadap perkembangan Tanah Air dari berbagai aspek, mulai dari infrastruktur, perekonomian sampai kebudayaan yang semuanya dimulai sejak zaman penjajahan Belanda.
Dengan demikian, adanya kereta api ini bisa menjadi salah satu pengingat bagi masyarakat Indonesia terhadap sejarah negara ini. Terdapat banyak museum kereta api di berbagai daerah yang berfungsi sebagai sumber sejarah Tanah Air.
Salah satu museum kereta api yang terkenal ini adalah Museum Kereta Api Bondowoso di Jawa Timur. Museum ini menjadi saksi sejarah di Kabupaten Bondowoso.
Baca Juga: 6 Aktivitas Seru di Alun-Alun Bondowoso, Jangan Lewatkan!
Museum Kereta Api Bondowoso
Mengutip situs resmi PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan sumber lain pada Kamis (27/7/2023), Museum Kereta Api Bondowoso, juga dikenal sebagai Bondowoso Rail and Train Museum, merupakan tempat bersejarah yang dulunya merupakan stasiun kereta api aktif.
Kini, stasiun bersejarah ini telah diubah menjadi museum yang menceritakan perjalanan sejarah perkeretaapian di Indonesia. Terletak di Kademangan, Bondowoso, museum ini menjadi bagian dari upaya pelestarian dan pengenangan terhadap sejarah perkeretaapian di tanah air.
Dikelola oleh Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bondowoso, museum ini menjadi salah satu yang istimewa karena merupakan museum perkeretaapian ketiga setelah Ambarawa dan Sawahlunto.
Baca Juga: Alun-Alun Bondowoso: Keseruan, Akses, Sampai Tips Berliburnya
Stasiun Bondowoso menyimpan kisah heroik yang penting dalam sejarah perkeretaapian Indonesia. Pada tanggal 23 November 1947, terjadi peristiwa yang dikenal dengan sebutan "Gerbong Maut”.
Saat itu, sekitar 100 pejuang Indonesia yang ditawan oleh Belanda dipindahkan dari Stasiun Bondowoso dengan kondisi gerbong tertutup yang menyebabkan 46 pejuang meninggal dalam perjalanan karena kelebihan kapasitas dan panasnya udara.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan