Menu


Berkunjung ke Museum Kereta Api Bondowoso yang Kaya Akan Sejarah

Berkunjung ke Museum Kereta Api Bondowoso yang Kaya Akan Sejarah

Kredit Foto: Wikimedia Commons/Rizal Febri

Konten Jatim, Depok -

Kereta api memegang sejarah yang cukup penting di Indonesia. Keberadaan kereta api menjadi saksi terhadap perkembangan Tanah Air dari berbagai aspek, mulai dari infrastruktur, perekonomian sampai kebudayaan yang semuanya dimulai sejak zaman penjajahan Belanda.

Dengan demikian, adanya kereta api ini bisa menjadi salah satu pengingat bagi masyarakat Indonesia terhadap sejarah negara ini. Terdapat banyak museum kereta api di berbagai daerah yang berfungsi sebagai sumber sejarah Tanah Air.

Salah satu museum kereta api yang terkenal ini adalah Museum Kereta Api Bondowoso di Jawa Timur. Museum ini menjadi saksi sejarah di Kabupaten Bondowoso.

Baca Juga: 6 Aktivitas Seru di Alun-Alun Bondowoso, Jangan Lewatkan!

Museum Kereta Api Bondowoso

Mengutip situs resmi PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan sumber lain pada Kamis (27/7/2023), Museum Kereta Api Bondowoso, juga dikenal sebagai Bondowoso Rail and Train Museum, merupakan tempat bersejarah yang dulunya merupakan stasiun kereta api aktif. 

Kini, stasiun bersejarah ini telah diubah menjadi museum yang menceritakan perjalanan sejarah perkeretaapian di Indonesia. Terletak di Kademangan, Bondowoso, museum ini menjadi bagian dari upaya pelestarian dan pengenangan terhadap sejarah perkeretaapian di tanah air. 

Dikelola oleh Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bondowoso, museum ini menjadi salah satu yang istimewa karena merupakan museum perkeretaapian ketiga setelah Ambarawa dan Sawahlunto.

Baca Juga: Alun-Alun Bondowoso: Keseruan, Akses, Sampai Tips Berliburnya

Stasiun Bondowoso menyimpan kisah heroik yang penting dalam sejarah perkeretaapian Indonesia. Pada tanggal 23 November 1947, terjadi peristiwa yang dikenal dengan sebutan "Gerbong Maut”.

Saat itu, sekitar 100 pejuang Indonesia yang ditawan oleh Belanda dipindahkan dari Stasiun Bondowoso dengan kondisi gerbong tertutup yang menyebabkan 46 pejuang meninggal dalam perjalanan karena kelebihan kapasitas dan panasnya udara. 

Sebagai tanda penghormatan bagi para pahlawan yang gugur dalam peristiwa ini, Stasiun Bondowoso kemudian diubah menjadi Museum Kereta Api Bondowoso. Peresmian museum ini dilakukan pada tanggal 17 Agustus 2016, sebagai bagian dari perayaan ulang tahun Republik Indonesia yang ke-71.

Museum Kereta Api Bondowoso saat ini memiliki enam jalur kereta api, tetapi karena sudah dialihfungsikan menjadi rumah penduduk, hanya dua jalur yang tersisa. Jalur 1 digunakan untuk memarkirkan gerbong pupuk berjenis GW/GRU. 

Arsitektur stasiun ini mengusung gaya Kerajaan Hindia Belanda dengan ornamen sulur-suluran dan pilar ala Yunani di sekitar pintu dan jendela. Sebagai bagian dari upaya pelestarian, bangunan stasiun yang sebelumnya dicat putih dengan sentuhan hijau pada tritisan dan ornamennya, kini telah diganti dengan warna korporat bangunan milik PT KAI.

Baca Juga: Sejarah Kopi Arabika Bondowoso, Kini Terkenal Mendunia

Koleksi yang ada di Museum Kereta Api Bondowoso lebih terbatas jika dibandingkan dengan museum-museum kereta api lainnya di Indonesia. Namun, koleksi-koleksi ini tetap berharga karena mencakup handel persinyalan mekanik Alkmaar, tiket Edmondson, serta miniatur lokomotif dan kereta penumpang zaman uap. 

Selain itu, museum ini juga menampilkan salinan foto-foto sejarah, atribut perusahaan, peralatan pendukung administrasi stasiun, seperti hand sign, tongkat Semboyan 40, mesin tik, telepon otomatis (toka), stempel, dan reglemen perusahaan. 

Baca Juga: Mengenal ‘Republik Kopi’ Bondowoso, Penghasil Arabika Termasyur Jawa

Tidak lupa, beberapa sudut ruangan juga menampilkan film dokumenter tentang perkeretaapian pada masa lalu, termasuk informasi mengenai peristiwa tragedi gerbong maut Bondowoso.

Bagi yang tertarik berkunjung ke Museum Kereta Api Bondowoso, bisa mendatangi lokasi ini di Mandaluki, Kademangan, Bondowoso, Bondowoso, Jawa Timur 68217. Museum ini buka setiap hari mulai dari pukul 8:00-17:00.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024