Calon presiden (capres) PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo bersaing ketat dengan capres unggulan Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan berdasarkan survei dari lembaga survei selama beberapa bulan terakhir.
Menyadur JPNN pada Minggu (16/7/2023), menanggapi hal ini, Direktur Politik dan Hankam Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Moch. Nurhasim menilai Ganjar Pranowo harus mendapatkan calon wakil presiden (cawapres) pendamping yang bisa menguatkan suara.
Hal itu disampaikan Nurhasim saat menjadi narasumber di acara rilis survei nasional Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) bertajuk 'Capres Pilihan Millenial Kampus' di kawasan Semanggi, Jakarta, Sabtu (15/7/2023).
Baca Juga: Punya Kemiripan dengan Jokowi, Pengamat Ini Sebut Ganjar Capres Ideal
Nurhasim menilai elektabilitas bacapres masih dinamis sehingga Ganjar Pranowo tetap harus waspada serta menemukan langkah-langkah kreatif untuk mempertahankan dan meningkatkan elektabilitas. Menurut dia, salah faktor penentu nanti adalah bakal Cawapres Ganjar Pranowo.
"Jadi, cawapresnya harus bisa mendukung elektoral Ganjar, bukan hanya dari sisi punya modal tetapi harus mewakili segmentasi pemilih di luar segmentasi pemilih saat ini yang mendukung Ganjar. Karena kalau sama enggak ada gunanya, itu pertimbangannya hanya calon dari NU atau tokoh lain sebagian dari NU atau dari kubu Prabowo atau Anies. Ini tergantung strategi calon presiden yang akan diusung," kata Nurhasim.
Di sisi lain, Nurhasim menilai tidak heran jika milenial kampus menempatkan Bacapres Ganjar Pranowo sebagai Capres ideal berdasarkan survei LPI. Sebab, Ganjar Pranowo memiliki pengalaman yang dapat diandalkan untuk memimpin Indonesia di masa mendatang.
Baca Juga: Disebut Bakal Jadi Cawapres Ganjar, Ridwan Kamil Akui Hanya Fokus di Pilgub Jabar
"Kalau dari kalangan muda, beliau (Ganjar) juga punya inspirasi, sebagai salah satu tokoh milenial yang punya potensi pengalaman politik yang luar biasa. Dari DPR sebagai politikus kemudian menjadi gubernur Jawa Tengah dua periode dan sebagainya. Jadi, dari sisi pengalaman Pak Ganjar bisa diandalkan karena juga di parlemen dan eksekutif sudah banyak dilakukan," ujar Nurhasim.
Selain itu, kata Nurhasim, Ganjar Pranowo juga memiliki karakter yang low profile, dianggap sebagai bagian dari masyarakat bawah serta gayanya merakyat. Karena itu, mayoritas masyarakat menilai Ganjar mirip dengan Presiden Jokowi.
"Pak Ganjar ini saya lihat meniru model karakter Pak Jokowi meski tidak sama. Pak Ganjar orangnya enggak terlalu banyak bicara yang terlalu tinggi, bahasanya diukur dengan komunikasi bisa dipahami masyarakat kecil," ungkap dia.
Diketahui, survei terbaru Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) menunjukkan Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo menjadi capres ideal versi milenial kampus. Ganjar mengungguli dua pesaingnya, yakni Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Bacapres Anies Baswedan.
"Dari semua indikator yang diukur, Ganjar unggul dengan angka 36,18 persen, Prabowo Subianto mendapat nilai 33,75 persen, dan Anies Baswedan mendapat nilai 30,07 persen," ujar Direktur LPI Boni Hargens di acara launching survei nasional LPI bertajuk 'Capres Pilihan Millenial Kampus' di kawasan Semanggi, Jakarta, Sabtu (15/7).
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO