Pengamat politik Ujang Komarudin menyebut, kritikan bocah ingusan yang dilayangkan oleh politikus senior PDIP Panda Nababan kepada Gibran Rakabuming Raka menjadi alarm keras untuknya.
Panda mengatakan ingin mengevaluasi langkah putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam bidang politik.
"Pernyataan Pak Panda Nababan yang mengatakan bahwa Gibran anak ingusan itu menjadi sebuah kritik keras dari Pak Panda Nababan dari seorang senior kepada junior di PDIP," kata Ujang dalam pernyataannya dikutip Liberte Suara, Senin (3/7/2023).
Baca Juga: Berani Sebut Gibran Anak Ingusan, Panda Nababan Tegaskan Tolak Dinasti Politik
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia itu melihat, itu menjadi cara Panda Nababan mengevaluasi Gibran yang belum memiliki rekam jejak dan prestasi yang bagus dalam memimpin Solo.
"Memang sejatinya siapa pun yang ingin menjadi capres atau cawapres, siapa pun yang ingin bekonsentrasi harusnya memiliki track record yang jelas, memberikan prestasi yang bagus gitu," tutur Ujang.
Apalagi muncul kabar bahwa Gibran akan maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk Ganjar Pranowo.
Ujang mengatakan bahwa jangan sampai Gibran hanya memanfaatkan posisinya sekarang sebagai anak presiden.
"Jadi tidak ujug-ujug, tidak asal, tidak menggunakan kesempatan sebagai anak presiden, lalu tahu-tahu menjadi cawapres begitu, dan tentu ini sebagai sebuah kritik yang keras dan pedas," imbuhnya.
Ia melanjutkan, Panda memberikan pesan kepada putra Presiden itu bahwa Gibran harus mengevaluasi diri sendiri dalam bidang politik.
"Dan Gibran juga harus evaluasi diri bahwa sejatinya apakah dia sudah memiliki track record yang bagus, apakah dia sudah berprestasi," imbuhnya.
Ujang mencontohkan Presiden Jokowi yang memiliki rekam jejak politik panjang, mulai dari wali kota hingga gubernur. Ini yang tidak dimiliki oleh Gibran.
Baca Juga: Terungkap, Ini Alasan Panda Nababan Sebut Gibran Rakabuming Sebagai Anak Ingusan
"Kita tahu bahwa Pak Jokowi saja dua periode jadi wali kota, lalu jadi gubernur, baru jadi presiden. Ini Gibran satu periode itu pun belum selesai ingin menjadi cawapres, sebuah kelucuan yang harus memang dikritisi bersama, termasuk dikritisi Pak Panda Nababan," pungkasnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024