Sejarah hari ini, yakni pada tanggal 27 Juni, merupakan hari di mana Indonesia kali pertama mempunyai sosok pemimpin dalam sistem militernya. Adalah sosok Jenderal Sudirman, yang merupakan pemimpin pertama Tentara Negara Indonesia (TNI)
Tanggal 27 Juni 1947 adalah tanggal pengangkatan Sudirman menjadi Panglima TNI pertama sepanjang sejarah Indonesia. Peristiwa pelantikan Sudirman, yang nantinya akan memiliki pangkat Jenderal, memiliki kisahnya tersendiri.
Berikut penjelasan lebih lengkapnya mengutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Senin (27/6/2023).
Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Kelahiran Jenderal Sudirman, Tokoh Penting dalam Kemerdekaan Indonesia
Sejarah Singkat TNI
Perlu diketahui kalau sejak awal pendiriannya, organisasi ini telah mengalami berbagai perkembangan dan penyempurnaan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi dalam menjalankan perannya. Nama TNI ini tidak serta merta jadi “TNI” seperti” yang masyarakat kenal sekarang.
Singkatnya, perkembangan TNI ini berawal dari pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) pada tanggal 22 Agustus 1945, kemudian berkembang menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada tanggal 5 Oktober 1945. Perubahan nama dan struktur organisasi tidak berhenti sampai di sana.
Nama TKR akhirnya berubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) pada tanggal 23 Januari 1946. Pada tanggal 3 Juni 1947, barulah TNI secara resmi didirikan sebagai gabungan dari 2 kekuatan bersenjata, yakni Angkatan Darat (AD) dan Angkatan Laut (AL).
Baca Juga: Kala Jenderal Sudirman Digotong Demi Bertugas di Perang Gerilya
Pengangkatan Sudirman Menjadi Panglima TNI
Sejatinya, sebelum menjadi Panglima TNI, Sudirman sudah terlebih dahulu menjabat sebagai Panglima Besar TKR pada 12 November 1945. Pemilihan Sudirman ini terbilang menarik karena usianya yang masih muda, yakni 30 tahun.
Ada beberapa faktor yang melandasi pemilihan Sudirman sebagai Panglima Besar TKR, mulai dari sifatnya yang cocok jadi pemimpin, sampai adanya kecurigaan atas tokoh-tokoh lain yang merupakan mantan anggota Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger (KNIL), sehingga tidak diinginkan jadi petinggi militer.
Pada akhirnya, pada 18 Desember 1945, Sudirman secara resmi dilantik menjadi Panglima Besar TKR dan memimpin rekan-rekannya untuk melindungi Indonesia dari berbagai ancaman, salah satunya adalah dalam Agresi Militer I Belanda.
Dan Sudirman sendiri membuktikan kalau dirinya memang pantas dan layak untuk menjadi Panglima Besar TKR yang pada akhirnya berubah menjadi TNI.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO