Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani, di Plataran Senayan, Jakarta, pada Minggu (18/6) pagi.
Menanggapi ini, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Jansen Sitindaon tak ingin bersepekulasi lebih jauh soal pertemuan kedua tokoh partai politik itu.
Jansen mengungkapkan, pertemuan itu hanya sekadar melakukan silaturahmi. Ia menyebut, belum ada soal pembicaraan dalam membangun kerja sama dengan PDIP.
Baca Juga: Puan-AHY Bertemu, Wasekjen Demokrat: Ini Pertemuan untuk Kebaikan Bersama
"Kalau soal kerja sama, rasanya apa namanya itu istilahnya masih komunikasi silaturahmi dulu lah ya kan," kata Jansen di Plataran Senayan, Jakarta, Minggu (18/6).
Jansen mengungkapkan, pertemuan AHY dan Puan mematahkan persepsi hubungan yang kurang harmonis antara Partai Demokrat dengan PDIP. Menurutnya, pertemuan AHY-Puan mencairkan suasana persepsi publik yang terbangun selama ini antara Partai Demokrat dengan PDIP.
"Itu yang sering aku katakan yang kemarin publik persepsikan hubungan Partai Demokrat dan PDIP itu dalam tanda kutip dingin, gitu beku, ya ini pelan-pelan mulai mencair lah," papar Jansen.
Jansen pun mengharapkan adanya pertemuan lebih jauh antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal ini sebagai bentuk mencairkan suasana situasi politik jelang Pemilu 2024.
"Syukur-syukur nanti lebih jauh lagi, Pak SBY dan Ibu Mega, kan harapan saya selaku kader dari seluruh masyarakat di Indonesia juga pasti ke sana kan," ujar Jansen.
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani memastikan pertemuan dirinya dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Pelataran Senayan, Minggu (18/6) pagi bukan yang terakhir kali. Puan memastikan, pertemuan itu bukan yang terakhir kali.
Baca Juga: SBY dan Megawati Saling Titip Pesan dalam Pertemuan AHY-Puan
"Kami sudah sepakat bahwa ini nggak boleh berhenti sampai disini, bicara politik itu bukan berarti kemudian stop sampai disini, seolah-seolah selesai. Tapi karena memang politik itu sangat dinamis tentu untuk mrncapai satu titik tengah perlu waktu untuk bicara terus menerus," ungkap Puan usai pertemuan.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO