Kader Partai Demokrat, Eko Jhones menyebut bahwa Partai NasDem seharusnya sejak awal menarik semua menterinya dari Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat adanya penangkapan Menkominfo sekaligus Sekjen NasDem Johnny G Plate atas dugaan korupsi.
Hal ini ditanggapi Eko Jhones dalam akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Eko Jhones menilai bahwa jika NasDem bermain dua kaki itu berat.
"NasDem main dua kaki itu berat. Satu kali bergabung dengan oposisi satu kaki lain membela istana. Saat Plate jadi tersangka harusnya NasDem tarik semua menteri di kabinet Jokowi," tutur Eko Jhones dikutip Suara Liberte dari akun Twitter pribadi miliknya @ekojhones77, Jumat (16/6).
Baca Juga: Sosok Syahrul Yasin Limpo, Mentan Kader NasDem yang Ikut Terjerat Korupsi
Lebih lanjut, anak buah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini menegaskan bahwa hal itu membuat semua menterinya jadi oposisi yang akhirnya muncul kerisihan dari Istana.
"Total ikut oposisi. Istana pasti risih ada koalisi oposisi dalam kabinetnya," tandasnya.
Sementara itu, diketahui bahwa baru-baru ini, menteri dari NasDem Syahrul Yasin Limpo dikabarkan ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kasus dugaan korupsi.
Sebelumnya, Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Denny Indrayana mencontohkan perkataan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di dalam sebuah pertemuan elit partainya.
Kala itu, Paloh memperlihatkan besarnya dukungan yang diberikan untuk bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan.
"Dalam satu pertemuan elit partainya, Surya Paloh dikabarkan menegaskan, "Abang ini jangankan masuk penjara, dibunuh pun tetap tidak akan berubah mendukung Anies Baswedan"," kata Denny melalui akun Twitternya @dennyindrayana.
Hal tersebut disampaikan Denny menyinggung munculnya informasi kalau Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan korupsi. Kasus itu dikonfirmasi oleh KPK tengah diselidiki.
Menurut Denny, penetapan Syahrul Yasin Limpo sebagai tersangka itu memperlihatkan kalau oposisi seolah-olah menjadi target penguasa.
Baca Juga: Selain Mentan SYL, Inilah Kader NasDem yang Terjerat Kasus Korupsi
Diketahui, Syahrul merupakan menteri Kabinet Indonesia Maju dari Partai NasDem. "Tujuannya jelas, mengganggu koalisi KPP dan menjegal pencapresan Anies Baswedan," tandasnya.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO