Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi memberi sinyal bahwa partainya bakal mendukung sosok calon presiden (capres) yang bisa meneruskan kerja-kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Teddy, capres yang baik adalah yang meneruskan apa yang sudah dan sedang dikerjakan oleh pendahulunya, bukan menghentikan, mengubah bahkan merusak.
"Keberlanjutan itu penting, karena pekerjaan itu perlu berkesinambungan," kata Teddy Gusnaidi, Senin, (5/6/2023).
Lebih lanjut kata dia, tidak ada pekerjaan yang simsalabim jadi, tentu semuanya butuh proses dan proses itu tidak bisa terus dilakukan oleh satu Presiden yang sama, karena terbentur dengan batasan jabatan.
Olehnya itu, kata Jubir Partai Garuda ini, tentu saja Presiden selanjutnya selain memiliki program sendiri yang akan dibuat, juga meneruskan dan menguatkan pekerjaan Presiden sebelumnya agar lebih baik lagi.
"Partai Garuda tentu akan berlabuh pada calon presiden yang akan melanjutkan kerja-kerja Presiden Jokowi. Karena jika setiap presiden tidak ada keberlanjutan, maka masyarakat tidak akan pernah mendapatkan hasil maksimal atas apa yang dikerjakan oleh setiap presiden," tandasnya.
Diketahui, figur bakal capres kini mengerucut pada tiga nama yakni Menteri Pertahanan Prabowo Subianto usungan Gerindra, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usungan PDIP dan eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usungan Koalisi Perubahan.
Sebelumnya, Indikator Politik Indonesia (IPI) merilis hasil survei terbarunya terkait pilpres 2024 yang dilakukan pada 26-30 Mei 2023 lalu.
Direktur IPI, Burhanuddin Muhtadi memaparkan, pada simulasi 18 nama calon presiden, bacapres Gerindra Prabowo Subianto dan bacapres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo unggul di sekitar 25 persen.
Kemudian bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan unggul di sekitar 12.5 persen, Menteri BUMN Erick Thohir 5 persen, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 4.9 persen.
"Dan nama lain lebih rendah, belum menjawab 13.3 persen," kata Burhanuddin, dalam keterangannya, Minggu, (4/6/2023).
Simulasi 3 nama kedua, Prabowo 38 persen, Ganjar 34.2 persen, dan Anies 18.9 persen. Belum menjawab sekitar 8.8 persen. Untuk simulasi head to head, Prabowo mengungguli Ganjar dan Anies.
Dikatakan, Ganjar hanya akan unggul jika Prabowo tak ikut bertarung.
Baca Juga: Elektabilitas Anies Merosot dan Rakyat Puas dengan Kinerja Jokowi, Loyalis: Tidak Sesuai Realitas
"Simulasi head to head, Prabowo unggul signifikan atas Ganjar dan Anies. Sementara Ganjar juga unggul signifikan atas Anies jika Prabowo diasumsikan tidak ikut bersaing," kata Burhanuddin.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO