Menu


Anies-SBY Nilai Sistem Ketatanegaraan Memburuk, Rudi S Kamri Ungkit Kepuasan Masyarakat terhadap Jokowi Capai 82 Persen

Anies-SBY Nilai Sistem Ketatanegaraan Memburuk, Rudi S Kamri Ungkit Kepuasan Masyarakat terhadap Jokowi Capai 82 Persen

Kredit Foto: Istimewa

Konten Jatim, Jakarta -

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB) Rudi S Kamri menyoroti pertemuan calon presiden (capres) usungan Koalisi Perubahan Anies Baswedan dan Ketua Majelis Tertinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Pertemuan tersebut diketahui berlangsung hingga 3,5 jam. Menurut salah satu elite Demokrat, pertemuan keduanya membahas ketatanegaraan Indonesia yang saat ini memburuk atau mengalami kemerosotan. 

Baca Juga: SBY-Anies Nilai Sistem Ketatanegaraan Memburuk, Rudi S Kamri: Memburuknya di Mana?

Selama ini, Rudi menilai, semua sistem ketatanegaraan berjalan sesuai konstitusi. Hasilnya bisa dilihat dari kepuasan masyarakat, kesejahteraan masyarakat, dan berbagai survei.

"Kalau kita mengacu pada kepuasan masyarakat, kepada Presiden Jokowi mencapai 82 persen di tahun kesembilan jadi presiden," kata Rudi, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube Kanal Anak Bangsa, Senin (5/6/2023). 

Ia kemudian membandingkan dengan kepuasan masyarakat di tahun kesembilan SBY menjabat presiden. Saat itu tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan SBY hanya 30 persen.

"Kalau itu dianggap sebagai output ketatanegaraan, berarti sistem ketatanegaraan di zaman SBY lebih buruk? Jadi menurut saya ini framing saja, tuduhan palsu agar terkesan berbeda," tambahnya. 

Rudi pun mengaku kaget mengetahui bahasan Anies dan SBY di Pacitan. Mengingat ia menilai bahwa tidak ada masalah dengan ketatanegaraan di bawah pemerintahan Presiden Jokowi. 

"Yang jadi perhatian dan kegundahan adalah statemen dari elite Demokrat yang mengatakan topik pembicaraan Anies dan SBY itu membahas terkait sistem ketatanegaraan yang makin memburuk katanya. Saya kaget, memburuknya di mana?" pungkas Rudi. 

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO



Berita Terkait