Menu


Demokrat Bantah Pernah Minta Jokowi-Prabowo Jadikan AHY Cawapres, Denny Siregar Tertawa

Demokrat Bantah Pernah Minta Jokowi-Prabowo Jadikan AHY Cawapres, Denny Siregar Tertawa

Kredit Foto: Instagram @dennysirregar

Konten Jatim, Jakarta -

Pegiat media sosial, Denny Siregar menanggapi bantahan Deputi Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat Yan Harahap soal cerita Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang diunggahnya di Twitter.

Loyalis Joko Widodo (Jokowi) ini menertawakan Yan Harahap, pasalnya kata Denny, apa yang disampaikan sudah menjadi cerita umum.

"Hahaha. Itu sudah cerita umum, udah banyak yang tau dan banyak yang ketawa.. Tanya deh sama yang ciptakan istilah 'Jenderal kardus'," kata Denny dalam unggahannya di Twitter, Sabtu, (3/6/2023).

Baca Juga: Beredar Video 'Perang' Partai Demokrat vs Jokowi, Refly Harun: Semuanya Gara-gara Cawe-cawe Pilpres

Sebelumnya, bantahan Deputi Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat Yan Harahap ini sebenarnya merespons cerita Denny Siregar terkait manuver politik mantan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada pilpres 2019 silam. 

Yan Harahap mengatakan, unggahan Denny Siregar itu salah besar. Bahkan dia menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiga kali tawarkan posisi menteri kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tapi ditolak.

"Salah besar dan hoax. Yang bener, Jokowi 3 kali menawarkan jabatan menteri kepada AHY. Tetapi ditolak," tulis Yan Harahap dalam unggahannya di Twitter, Jumat, (2/6/2023).

Yan Harahap juga menyebut para kader Demokrat enggan untuk bergabung di rezim Jokowi. "Begitu juga dengan mayoritas kader dan pengurus Partai menolak bergabung dengan rezim Jokowi, karena dianggap rezim 'pembohong' dan 'pengutang'," tandasnya.

Diketahui, Denny Siregar bercerita, SBY sempat menawarkan anaknya, AHY jadi cawapres dari Jokowi pada pilpres 2019 silam.

Hanya saja, Jokowi kala itu menolak dan menawarkan jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), lalu SBY pun setuju.

"Balada bapak dan anak. Dulu dari cerita yang gue denger sih, tahun 2019, pak SBY udah merapat ke Jokowi tawarkan anak supaya jadi cawapres. Jokowi nolak, tapi kalau mau jadi menteri aja silahkan. Ditawarkan kursi Menpora. Si bapak setuju, mereka salaman," kata Denny Siregar dalam unggahannya di Twitter, Jumat, (2/6/2023). 

Hanya saja kata Denny, setelah dari Jokowi, SBY juga menawarkan AHY untuk mendampingi Prabowo. Prabowo pun meminta setor uang.

"Tapi pak SBY malah ke Prabowo. Dia tawarkan anak jadi cawapres. Prabowo setuju, silahkan tapi setor duit. DP dulu lah. Salaman lagi," beber produsen Film Sayap-ki Patah ini.

Lebih lanjut dikatakan, saat Prabowo menunggu DP dari AHY yang tak kunjung disetor, datanglah Sandiaga Uno membawa uang. Jadilah Sandi yang mendampingi Prabowo.

"Eh ditunggu-tunggu DP kagak setor-setor, menikunglah Sandi dengan bawa kardus, dari situlah muncul istilah 'Jenderal Kardus'. Ingat kan?" ucap loyalis Presiden Jokowi ini.

Saat itu kata Denny, SBY lalu malah balik ke Jokowi untuk kesepakatan AHY jadi Menpora tapi akhirnya ditolak.

"Pak BY balik ke Jokowi tapi ditolak. 'Kemaren udah salaman, trus lu salaman ma org lain'. Pak BY bingung, akhirnya ke Prabowo lagi tapi ya ditaruh di gerbong akhir dan gada janji apa-apa," tuturnya.

Baca Juga: Kader Demokrat Sindir Cawe-cawe Politik Jokowi, Kembali Bandingkan dengan Era SBY

"Kasian sebenarnya, bapak yang nafsu, anaknya terlantar," pungkas Denny Siregar.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Fajar.