Menu


Logika Polisi soal Gas Air Mata di Kanjuruhan Diejek: 'Kalau Gitu Brigadir J Tewas Bukan Karena Ditembak Sambo, Tapi...'

Logika Polisi soal Gas Air Mata di Kanjuruhan Diejek: 'Kalau Gitu Brigadir J Tewas Bukan Karena Ditembak Sambo, Tapi...'

Kredit Foto: Twitter/Copa90

Konten Jatim, Bandung -

Polisi buka suara terkait penjelasan gas air mata yang terjadi di Kanjuruhan beberapa waktu lalu. 

Kepala Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo menjelaskan soal gas air mata yang terjadi saat Tragedi Kanjuruhan betul-betul tidak layak digunakan. 

Akan tetapi, kandungan dalam gas air mata tidak mematikan sekalipun dengan gas air mata tingkat tinggi. 

"Gas air mata ini tidak mematikan, ini hanya ledakan dan berisi asap putih. Gas air mata dalam tingkatan tinggi pun tidak mematikan," kata Irjen Dedi dalam siaran pers pada Senin (10/10/2022).

Baca Juga: Tak Seperti Dirut LIB, Kawan Iwan Bule Sesama Mantan Polisi Tak Ikut Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan

Namun, Irjen Dedi mengklaim bahwa penyebab kematian warga sipil di Kanjuruhan bukan berasal dari gas air mata melainkan karena berdesak-desakan. 

"Penyebab kematian adalah berdesak-desakan, terinjak-injak, bertumpuk-tumpukan, yang menyebabkan kekurangan oksigen pada pintu 13, 11, 14, dan 3," ujar Irjen Dedi.

Dari pernyataan polisi, salah satu pengguna sosmed di twitter @jayapuraupde mencuit bahwa jika penyebab kematian warga kanjuruhan di stadion bukan karena gas air mata. 

Lalu, bagaimana dengan kematian Brigadir J yang meninggal bukan karena ditembak Ferdi Sambo melainkan karena kekurangan darah dan kerusakan organ vitalnya.

Baca Juga: Heboh Denny Siregar Dulunya Dapat Nilai SMA-nya Anjlok dan IP Dibawah Rata-rata, Apa Benar...

Hal itu, ia mengungkap, bahwa setiap pernyataan dari polisi atas peristiwa-peristiwa sebelumnya selalu tidak masuk akal. 

"Brigadir Joshua juga meninggal bukan karena ditembak Inspektur Jenderal Ferdi Sambo pak, tapi kekurangan darah dan kerusakan organ tubuh vital," tulis akun @jayapuraupdate dalam cuitan twitnya pada Senin (10/10/2022).

Atas pernyataan tersebut, sejumlah warganet ikut komentar terkait cuitan tersebut.

"Yawa manusia Lo ini yg pada mati,udah ratusan lebih seolah olah nya kalo masuk penanngan penegak hukum,dan terjadi karna kelalaian intansi itu sendiri kayak gak ada harga nya yg nama nya nyawa manusia.udah lah makin muak aja," kata akun @AndiKur4*********.

"Semakin ga jelas ini POLRI...Bab* kalian semua... Jalankan terus misi membodohi masyarakat..!!! Padahal kalian tau masyarakat lebih pintar..!! Yg mati ga cuma kehabisan Oxygen kalian Bantai pun ada nya itu..!!! T*i - T*i jg lama2 mereka...????," ungkap akun @siraw***.

Baca Juga: Heboh soal Isu Ijazah Palsu, Video Lawas Ini Kuak Seperti Apa Masa Lalu Jokowi di UGM

"lembaga dongeng doyannya ngeles sama ngehalu gak mau tanggung jawab demi presisi , cuci tangan adalah SOP yang di bangga2in , amplop coklat adalah pelicin ygy," kata akun @Rat****.

"Dapat juga ya Bang.... Jubir ini dari kasus Sambo memang suka bicara seenaknya," ujar akun @asghar*****.

"tak habis pikir... kok bisa ya yang naek ke pucuk pimpimpinan yang seperti ini..," terang akun @Fajarr.

"Badannya besar, otaknya kecil," ungkap akun @oui*****.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan