Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan dengan presiden Indonesia keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pertemuan itu dalam rangka membahas terkait sepak terjang Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang diduga ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat.
Adanya pertemuan pada malam hari diungkap oleh Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya.
Baca Juga: Denny Indrayana: Jokowi Melalui Moeldoko Berusaha 'Mencopet' Partai Demokrat
Partai Demokrat mengakui adanya tiga pertemuan malam hari yang dilakukan Presiden ke-6 RI yang juga mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Jokowi.
Pertemuan tersebut terjadi dalam rentang 3,5 tahun dan atas undangan Presiden Jokowi. Termasuk di antaranya satu kali pertemuan yang dihadiri Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono pada 2021 lalu.
Apa saja inti pertemuan Partai Demokrat dengan Presiden Jokowi? Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya, mengungkap alasan Istana bertemu SBY untuk mengklarifikasi soal langkah politik Moeldoko yang saat ini juga menjabat Kepala Staf Presiden (KSP).
Presiden Jokowi ingin menegaskan bahwa dirinya tidak tahu-menahu soal langkah Moeldoko yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat.
Karena terkait kepemimpinan di Partai Demokrat, SBY saat itu menerangkan bahwa Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono yang paling tepat mendengar penjelasan Presiden Jokowi tentang langkah yang diambil Moeldoko.
Dalam pertemuan AHY dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor malam itu, Mensesneg Pratikno ikut mendampingi. Jokowi ingin menjelaskan tidak tahu menahu soal Moeldoko ingin mengambil alih kepemimpinan Demokrat.
Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya menegaskan kembali, pertemuan petinggi Partai Demokrat dengan Presiden Jokowi di Istana tidak seperti pertemuan dengan partai pendukungnya.
Baca Juga: Denny Indrayana: Anies Batal Jadi Capres Jika Demokrat Jatuh ke Tangan Moeldoko
"Tidak memiliki praduga yang tidak baik kepada Partai Demokrat seolah-olah Partai Demokrat juga ikut mencari jalan untuk bertemu Presiden Joko Widodo dan meminta waktunya malam hari," kata Riefky.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO