Menu


Pengamat: Pemilu 2024 Terasa Seperti Kontes Kecantikan

Pengamat: Pemilu 2024 Terasa Seperti Kontes Kecantikan

Kredit Foto: Pixabay/Thor_Deichmann

Konten Jatim, Jakarta -

Sorotan tertuju pada banyaknya artis nasional yang diajukan sebagai calon anggota legislatif. Adrian Wijanarko, Direktur Penelitian Paramadina Public Policy (PPPI), menilai pengangkatan tokoh masyarakat ke pesta demokrasi merupakan proses yang instan dan tidak berdampak positif bagi demokrasi itu sendiri. 

 “Saat ini banyak partai politik yang memilih cara ‘instan’ untuk merebut hati masyarakat. Bukan lebih fokus dalam menjual jual ide, partai politik lebih memilih popularitas sebagai cara singkat untuk mendapatkan suara terbanyak.” ujar Adrian, dikutip dari siaran pers Universitas, Selasa (30/5/2023). 

Baca Juga: Caleg Bakal Rugi Kalau Sistem Pemilu Diubah

Setidaknya ada 10 partai politik yang telah mendaftarkan tokoh publik figur ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dari 10 partai politik tersebut, Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi partai politik yang paling banyak nama artis dalam bursa calon legislatif Pemilu 2024. Disusul PDI Perjuangan, Perindo, Gerindra, Nasdem, PKB, Demokrat, Golkar, PSI dan PKS.

Pada pemilu sebelumnya, strategi ini dirasa cukup sukses. Terbukti beberapa tokoh publik figur yang akhirnya melenggang terpilih menjadi anggota dewan dan beberapa kepada daerah. 

Walau demikian, Adrian mengutarakan bahwa hal ini merupakan cara yang tidak berkelanjutan dan tidak memberikan nilai yang signifikan terhadap demokrasi itu sendiri.  Adrian membandingkan pemilu dengan kegiatan beauty pageant atau kontes kecantikan. Kontes kecantikan hanya menekankan pada atribut fisik dan popularitas para kontestan. Namun berbeda dengan kontes kecantikan, demokrasi akan berkaitan dengan masa depan kehidupan masyarakat.

“Memilih representasi dengan pertimbangan bahwa representasi lebih populer merupakan tindakan yang tidak masuk akal. Aspek popularitas merupakan aspek terakhir yang harus dipikirkan dalam memilih representasi dalam pemilihan umum. Aspek latar belakang, program dan kebijakan yang diusung harusnya menjadi pertimbangan dalam pemilihan umum.” tutur Adrian   

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Akurat.