Menu


Apa Itu Thaharah? Penyucian Diri Sebelum Beribadah di Hadapan Allah

Apa Itu Thaharah? Penyucian Diri Sebelum Beribadah di Hadapan Allah

Kredit Foto: Pixabay/?brahim Mücahit Y?ld?z

Konten Jatim, Depok -

Dalam Agama Islam, salah satu ibadah wajib yang perlu dilakukan para Muslim adalah salat. Umat Islam mengetahui kalau dalam 1 hari, terdapat 5 salat fardhu yang wajib mereka tegakkan dan sama sekali tidak boleh ditinggalkan.

Sebelum melaksanakan salat, para Muslim diperintahkan untuk membersihkan dan menyucikan diri mereka dari najis. Berhadapan dengan Allah SWT tentunya harus dengan penuh kesucian pula. Sesuai dengan kata pepatah, “kebersihan merupakan sebagian dari iman”.

Istilah menyucikan diri sebelum beribadah di hadapan Allah SWT dikenal dengan sebutan “thaharah”. Berikut penjelasan tentang apa itu thaharah mengutip laman resmi Muhammadiyah dan beberapa sumber lain pada Jumat (26/5/2023).

Baca Juga: Bagaimana Solusi Bagi Orang Tua Sakit yang Kesulitan Ibadah? Ini Penjelasan Buya Yahya

Apa Itu Thaharah? 

Dijelaskan bahwa secara secara bahasa, thaharah kurang lebih bisa diartikan sebagai “suci dan bersih”. Suci dan bersih di sini mengacu bebas dari najis maupun kotoran yang terlihat di tubuh maupun keburukan yang ada dalam hati seseorang.

Sementara itu, jika berbicara secara istilah, dalam kasus ini istilah fiqih, thaharah memiliki definisi “mensucikan diri dari najis maupun hadas yang menghalangi salat dan ibadah-ibadah sejenisnya dengan air, tanah atau batu.”

Dan yang perlu dipahami di sini adalah bukan hanya sekedar diri sendiri saja yang disucikan, melainkan juga pakaian maupun tempat ibadah. Jika sudah bersuci diri namun masih memakai pakaian kotor atau beribadah di lokasi tidak layak, maka salat juga tidak diterima.

Baca Juga: Apakah Boleh Wanita yang Sedang Haid Berwudhu? Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Umumnya, para Muslim membersihkan diri mereka dan juga lokasi ibadah menggunakan air. Media ini disarankan untuk digunakan karena bisa membasuh kotoran-kotoran yang menempel di tubuh, pakaian maupun tempat beribadah.

Namun, jika tidak ada air, maka para Muslim juga diperkenankan menggunakan benda-benda lain macam batu, tanah, debu atau daun selama benda tersebut bersih.

Tampilkan Semua Halaman