Calon wakil presiden (Cawapres) selalu diperhitungkan dengan matang karena posisinya yang harus sama kuat dengan calon presiden (Capres). Dengan kekuatan yang seimbang, pasangan calon pun diharapkan bisa merebut kemenangan.
Selain bisa saling melengkapi, sosok cawapres pun dianggap perlu memiliki finansial yang kuat untuk alat berkampanye. Lantas, PDI Perjuangan kembali menyinggung pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang melawan Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019.
Bagi PDIP, kekalahan Jokowi di Sulsel pada Pilpres 2019 bukan semata-mata karena melawan sosok Prabowo. Saat itu, ada kekuatan Sandiaga Uno. Sebagai cawapresnya Prabowo, Sandi dinilai sangat aktif.
"Sandi yang aktif turun di segala elemen masyarakat," kata Iqbal Ismail, Ketua Ideologi dan Kaderisasi PDIP Sulsel, pekan lalu.
Baca Juga: Bela Anies yang Kritik Jokowi, Musni Umar: Itu Fakta dan Realita
Sehingga, jika seadainya, Ganjar menggandeng Sandiga Uno, maka itu hal menarik bagi Sulsel. "Kita (PDIP) tidak akan begitu bekerja keras di Sulsel kalau Pak Sandi," ujar Iqbal.
Akan tetapi, karena hingga saat ini belum ada cawapres, maka menurut Iqbal, sekarang peluangnya sama bagi semua bakal capres. Artinya, posisi cawapres akan berperan penting.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024
