"Tahapannya diumumkan cawapresnya, kemudian yang kedua mendapatkan dukungan dari partai dan dari rakyat, yang diorganisir dari partai dan relawan. Setelah dapat dukungan, dalam momentum yang tepat akan diumumkan calon wakil presiden," ujar Hasto.
Proses tersebut juga berkaca pada Pilpres 2014 dan 2019, di mana cawapres diputuskan dengan melihat konstelasi politik. PDIP tidak ingin kontestasi nasional justru membawa risiko politik.
"Kita masih menghadapi tantangan-tantangan geopolitik yang harus disikapi. Ini menjadi konsideran, sehingga pada momentum yang tepat akan dikerucutkan," ujar Hasto.
Ditanya, apakah cawapres untuk Ganjar akan diumumkan pada Peringatan Bulan Bung Karno pada Juni mendatang, Hasto mengatakan bahwa itu merupakan waktu penting. Namun, pengumuman sosok tersebut masih menunggu momentum yang tepat.
"Apakah nanti akan diumumkan pada bulan Juni atau bulan Agustus, juga akan lihat seluruh persyaratan-persyaratan objektif dari seluruh partai politik juga melihat momentum dan juga dinamika politiknya yang ada," pungkas Hasto.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO