Baru-baru ini, ramai pemberitaan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung. Seperti apa profilnya?
Johnny dijadikan tersangka oleh Kejagung terkait aliran dana korupsi penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kominfo Tahun 2020 yang merugikan hingga Rp 8 triliun lebih.
Tak heran, sosok Johnny menjadi perhatian. Sebelumnya, Menkominfo nonaktif ini juga beberapa kali menjadi sorotan karena beberapa pernyataannya hingga kehadirannya di Podcast Deddy Corbuzier.
Baca Juga: Amien Rais Minta Paloh Lawan Penangkapan Johnny, Ferdinand: Bapak Masih Waras?
Bahkan, Johnny G Plate juga sempat santer diisukan bakal di-reshuffle Pesiden Joko Widodo (Jokowi) karena latar belakang politik yang berasal dari Partai Nasional Demokrat. Presiden kala itu tengah perang dingin dengan partai yang dipimpin Surya Paloh itu.
Mengutip Suara, Johnny G Plate ialah seorang pebisnis sebelum terjun ke politik. Ia lahir dengan nama Johnny Gerard Plate pada 10 September 1956 di Ruteng, Nusa Tenggara Timur. Saat ini, Johnny telah berkeluarga dengan istri bernama Maria Ana dan 3 anaknya.
Baca Juga: Menkominfo Johnny G Plate Jadi Tersangka, Alasannya Apa?
Ilmu dan kiat bisnis yang Johnny miliki didapatkan semasa kuliahdi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta. Tak heran ia berujung terjun sebagai pebisnis.
Johnny lulus dan mendapatkan ijazah perguruan tinggi itu pada 1986. Setelahnya, Johnny menekuni bisnis di bidang alat-alat perkebunan.
Tak usai di sana, Johnny juga mencoba berbagai bidang bisnis sebelum bermuara tertarik ke dunia politik.
Baca Juga: Johnny G Plate Tersangka, Pengamat: Dukungan Nasdem untuk Anies Semakin Kuat
Johnny tergabung dalam wadah aktivis mahasiswa semasa duduk di bangku kuliah, yakni dalam Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI). Keinginan Johnny menjajal dunia politik pun berangsur meningkat lewat aktivisme itu.
Laman resmi Partai Nasdem menyebut, Johnny menjabat sebagai Sekretaris Jenderal, menemani sang ketua umum partai. Ia bergabung ke Partai Kesatuan Demokrasi Indonesia (PKDI) pada 2013 dan menjadi ketua mahkamah sebelum pindah haluan ke Nasdem.
Johnny pun mendapatkan kesempatan sebagai anggota DPR periode 2014-2019 dari Partai Nasdem, mewakili daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur I. Belum lagi, ia kembali terpilih sebagai ketua DPR usai pemilu 2019 silam.
Perjalanan kariernya pun sampai ke jabatan Menkominfo pada 2019. Selama momen itu, Johnny banyak memberikan masukan soal digitalisasi komunikasi dalam negeri.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO
