Nama imam besar Masjid Istiqlal, Prof KH. Nasaruddin Umar tiba-tiba digadang-gadang menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 nanti.
Pria kelahiran Sulawesi Selatan itu mengaku tidak tahu apabila namanya masuk radar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk diusulkan menjadi bacawapres pendamping bacapres 2024 Ganjar Pranowo.
Dia beralasan sedang berada di Jeddah, Arab Saudi untuk menghadiri konferensi besar tentang ekonomi ketika PPP mengusulkan pria kelahiran Sulawesi Selatan itu menjadi bacawapres pendamping Ganjar.
Baca Juga: Isu Duet Ganjar-Nasaruddin Umar di Pilpres 2024, Pengamat: PDIP Cari Figur dari Kelompok Islam
"Ya, hari ini baru saya tahu ini, karena saya juga baru tiba dari Jeddah, karena di situ ada konferensi besar tentang ekonomi Islam," kata Nasaruddin saat dihubungi awak media, Selasa (16/5).
Dia mengatakan selama di Jeddah mematikan ponsel sehingga tidak tahu perkembangan politik soal Pilpres 2024 di Indonesia.
"Saya baru tiba ini, belum ada perkembangan, ponsel saya di sana enggak aktif, kok," ujarnya.
Toh, Nasaruddin mengatakan tidak pernah bermimpi menjadi bacawapres dan lebih ingin menebar kesejukan, ketenangan, serta kedamaian dalam ceramah.
"Nah, tugas saya dan tokoh agama lain bagaimana menciptakan kerukunan dan kedamaian agar bangsa bisa tenang," ungkapnya.
Ketua Majelis PPP Muhammad Romahurmuziy atau Romy menyebut parpolnya memang mengusulkan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar bisa menjadi bacawapres 2024 pendamping Bacapres 2024 Ganjar Pranowo.
"Kiai Nasarudin Umar termasuk tokoh bangsa yang sedang kami elus-elus untuk menjadi cawapres dari Mas Ganjar," kata Romy saat dihubungi awak media, Selasa (16/5).
Dia mengatakan Nasaruddin sosok dari Nahdlatul Ulama (NU) dan luar Jawa sehingga pria kelahiran Sulawesi Selatan itu layak mendampingi Ganjar pada Pilpres 2024.
Baca Juga: Berpotensi Dipilih PDIP sebagai Cawapres Ganjar, Seperti Ini Rekam Jejak Nasaruddin Umar
"Kiai Nasaruddin memiliki kriteria yang sesuai, yaitu tokoh luar Jawa, memiliki warna keagamaan yang moderat, Rais Syuriah PBNU, dan bisa diterima luas oleh banyak kalangan," ujar Romy.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan