Menu


Ketum PAN: Tidak Boleh Ada Lagi Istilah Cebong-Kampret

Ketum PAN: Tidak Boleh Ada Lagi Istilah Cebong-Kampret

Kredit Foto: Instagram/Zulkifli Hasan

Konten Jatim, Surabaya -

Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional, Zulkifli Hasan mengatakan Pemilu 2024 adalah pesta demokrasi yang sangat penting, dinamis, dan stragis. Disebut penting karena pemilu tersebut akan menetapkan para anggota legislatif dan eksekutif secara bersamaan.

Karena itu, lanjut Menteri Perdagangan ni, tidak heran kalau pelaksanaannya sangat dinamis karena diikuti oleh banyak calon yang sangat kompetitif. Sementara hasil pemilu tersebut sangat strategis karena akan sangat menentukan perjalanan bangsa Indonesia 5 bahkan 10 tahun ke depan.

Baca Juga: Musra Relawan Jadi Media Berpolitik yang Dimanfaatkan Jokowi

"Lihat saja, para calon legislatif hari ini sudah ramai yang mendaftar di berbagai partai. Begitu juga dengan calon presiden dan wakil presiden sudah banyak dimunculkan. Dan di tingkat daerah, para calon kepala daerah juga sudah mempersiapkan diri untuk berkontestasi bulan November 2024 nanti," ujar Zulkifli Hasan yang biasa disapa Zulhas dalam siaran persnya, Senin (15/5/2023).

Menurut Zulhas, di negara demokrasi, fenomena itu adalah hal yang lumrah. Sebab, setiap orang berhak untuk memilih dan dipilih. Semua orang sama di mata hukum dan pemerintahan. Wajar jika mereka yang berminat dan punya talenta politik ikut meramaikan bursa kepemimpinan dalam pemilu tersebut.

Baca Juga: Relawan Jokowi Gelar Musra, Gerindra: Jadi Penambah Vitamin untuk Menangkan Prabowo

Namun demikian, kontestasi dan pertarungan politik yang akan berjalan harus diberi catatan. Pertama, pesta demokrasi itu harus dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Seluruh pelaksana pemilu harus netral dan tidak berpihak. Seluruh kontestan harus diperlakukan sama.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Tampilkan Semua Halaman

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Republika.