Jagat Twitter dihebohkan dengan pernyataan dari K.H Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya sebagai Ketua Umum PBNU terkait persoalan Pemilu 2024.
Berita tersebut dimuat oleh @democrazymedia dalam akun Twitternya, pada Selasa (27/9/2022).
Dalam pemberitaan itu, Gus Yahya mengatakan bahwa organisasi Nadhatul Ulama (NU) menolak untuk dijadikan alat politik pada Pemilu 2024.
Perihal politik identitas ini, Gus Yahya menyatakan hal tersebut sering kali dijadikan senjata bagi lawan politik yang berniat menjatuhkannya.
Namun, pernyataan ulama besar itu menjadi panen hujatan dari warganet di jagat Twitter.
"Tinggal tunggu siapa yang paling gede amplopnya baru kita ok," tulis akun @putra***
"Kutu loncat, bila tiba saatnya rezim penguasa berganti dan bicara pun akan ikut berganti," tulis akun @g0rengan***
"Alah kemarin apa.. sampai nyuruh pengikutnya harus pilih dedengkotnya," tulis akun @Aji***
Baca Juga: Isu Politik Identitas Semakin Memanas, Tagar #JegalDoktrinKomunisme Menjadi Trending Topic
Gus Yahya: Kami Menolak Organisasi NU Dijadikan Alat Politik Pemilu 2024!https://t.co/QkMxV69l4o
— Democrazy News (@democrazymedia) September 27, 2022
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024