Menu


Mempunyai Tato Bertentangan dengan Sifat Tauhid

Mempunyai Tato Bertentangan dengan Sifat Tauhid

Kredit Foto: Pexels/Adrian Boustead

Konten Jatim, Jakarta -

Ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa tato permanen sangat dilarang untuk digunakan, khususnya untuk para pemeluk agama Islam.

Salah satu alasan tato dilarang untuk digunakan adalah karena niat pembuatan di baliknya yang sering kali bertentangan dengan tauhid atau keyakinan kepada keesaan Allah.

“Biasanya niat orang bertato itu pun, niatnya ada bab yang bertentangan dengan tauhid. Apa itu? Bab keyakinan,” kata Ustaz Adi Hidayat.

Dijelaskan oleh Ustaz Adi, ada beberapa orang yang biasanya ingin memiliki tato agar terlihat lebih kuat. Hal ini pun dianggap menyalahi tauhid.

“Orang ditato motivasinya apa coba? Yang pertama ingin lebih terlihat kuat, ingin lebih pede melakukan sesuatu, umumnya gitu.”

Ketika seseorang menyandarkan keyakinannya kepada suatu gambar untuk menjadi kuat, ini juga telah menyalahi sifat tauhid.

Sementara itu, alasan lain tato dilarang untuk digunakan adalah karena tato dianggap sebagai salah satu ajakan dari setan.

“Itu salah satu bentuknya was-was setan, ajakan setan itu salah satunya merubah bentuk tubuh pada sesuatu yang bukan fitrah. Tato fitrah, bukan? Bukan. Kalau fitrah, semua akan ditato,” jelas Ustaz Adi.

Selain masalah fitrah, tato yang permanen pun akan menghalangi jalannya masuk air ketika hendak berwudu atau menyucikan diri. Maka dari itu, pemasangan tato ini sangat tidak diperkenankan.

“Misalnya kaya tadi tato, dipasangkan di tempat-tempat yang tidak seharusnya, kemudian sifatnya permanen,” ucap Ustaz Adi.