Menu


Kecurangan Final Valorant di SEA Games 2023 yang Rugikan Indonesia

Kecurangan Final Valorant di SEA Games 2023 yang Rugikan Indonesia

Kredit Foto: YouTube/Valorant Esports Indonesia

Konten Jatim, Depok -

Penggemar olahraga e-sport dihebohkan dengan peristiwa kecurangan yang terjadi di final Valorant SEA Games 2023 di Phnom Penh, Kamboja yang melibatkan Tim Valorant Singapura melawan Tim Valorant Indonesia.

Peristiwa ini terjadi pada Rabu (10/5/2023) malam. Buntutnya, siaran langsung dari cabang olahraga (cabor) ini tertunda sampai Kamis (11/5/2023) dini hari dan di pagi harinya, tersiar kabar bahwa Tim Valorant Indonesia mengundurkan diri dari turnamen.

Menyadur Republika pada Jumat (12/5/2023), begini kronologi kecurangan final Valorant di SEA Games 2023 yang sempat merugikan Tim Valorant Indonesia pada Rabu lalu.

Baca Juga: Drama Pencak Silat di SEA Games 2023: Emas Indonesia Berkurang

Kecurangan Final Valorant di SEA Games 2023

Final e-sport Valorant yang berlangsung pada Rabu ini diawali dengan pertandingan semifinal antara Filipina vs Indonesia dan Singapura vs Vietnam. Indonesia beserta Singapura lolos ke babak final dan akan bertanding Rabu malam.

Sebagai informasi, pertandingan e-sport Valorant dilangsungkan dengan format best 3. Artinya, siapapun yang memenangkan 2 dari 3 ronde pertandingan akan dinobatkan sebagai pemenang. Mulanya, pertandingan final ini berlangsung dengan kondusif.

Singapura berhasil mengalahkan Indonesia dengan skor 13-8. Namun, memasuki babak kedua, Tim Valorant Indonesia meminta adanya technical timeout setelah mereka tertinggal 4-10. Dalam siaran langsung di YouTube, technical time out ini berlangsung selama berjam-jam dari malam hari sampai dini hari.

Baca Juga: Daftar 9 Peraih Medali Emas Pencak Silat di SEA Games 2023

Penonton awalnya tidak mengetahui pasti kenapa technical timeout dilangsungkan. Tetapi, kemudian beredar kabar kalau rupanya para pemain Indonesia menemukan kecurangan terhadap pemain Singapura. Mereka disebutkan menggunakan bug abuse.

Singkatnya, bug abuse merupakan penggunaan kesalahan dalam sistem permainan untuk keperluan pribadi. Dalam kasus final Valorant, pemain Singapura menggunakan kesalahan ini untuk mengetahui posisi pemain lawan dan memanfaatkannya untuk mengatur strategi demi mengalahkan Tim Valorant Indonesia.

Medali Emas untuk Singapura dan Indonesia

View this post on Instagram

A post shared by Kemenpora RI (@kemenpora)

Tentunya, para pemain Valorant Indonesia tidak terima dengan kecurangan yang dilakukan pemain Singapura. Mereka meminta juri untuk melakukan sesuatu kepada mereka karena dianggap sudah menodai sportivitas dalam turnamen ini.

Sayangnya, para juri menganggap kalau apa yang Singapura lakukan ini bukan pelanggaran berat dan tidak layak dihukum. Pada akhirnya, para pemain valorant Indonesia memutuskan untuk walkout dari turnamen karena merasa tidak diperlakukan dengan adil.

Baca Juga: Raih Emas, Inilah Perjalanan Timnas Voli Putra Indonesia di SEA Games 2023

Peristiwa walkout ini pada akhirnya sempat membuahkan medali emas untuk Singapura, sementara Indonesia justru hanya mendapatkan medali perak saja. Tetapi, panitia akhirnya memutuskan untuk mengubah keputusan mereka.

Tim Valorant Indonesia akhirnya resmi memperoleh medali emas, dengan catatan mereka berbagi dengan Singapura. Dengan demikian, cabang e-sport Valorant ini menghasilkan 2 medali emas untuk Indonesia dan Singapura serta 2 medali perunggu untuk Vietnam dan Filipina, tanpa medali perak.

Baca Juga: Deretan Prestasi Timnas Voli Putra Indonesia di SEA Games

Emas yang diraih Tim Valorant Indonesia ini merupakan emas ke-39 bagi kontingen Indonesia pada SEA Games 2023.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO