Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta tersebut mengajak masyarakat menguak memori-memori yang diingat selama kepemimpinan Anies di Ibu Kota. Gembong menyebut, PDIP sendiri pada akhir kepemimpinan Anies sudah merilis mengenai evaluasi janji kampanye satu per satu.
Menurut Gembong, saat itu ada harapan warga Jakarta yang sangat besar ditumpukan kepada Anies karena program yang ditawarkan memang menarik. Namun, yang menarik secara aturan, sambung dia, sangat sulit direalisasikan.
"Contoh ketika Pak Anies menyampaikan soal keberpihakan Pak Anies kepada rakyat kecil atau miskin, misalkan beliau menawarkan program DP Nol Rupiah. DP Nol Rupiah ditujukan kepada siapa? Ya memang kepada rakyat miskin, itu kan menarik saat itu, tapi apakah itu bisa diimplementasikan di lapangan? Ternyata sampai hari ini itu kan sulit dilaksanakan," terangnya.
Baca Juga: Gegara Kritik Mobil Listrik, Anies ‘Dikeroyok’ Dua Menteri Jokowi
Selain hal itu, Gembong juga mengungkapkan tentang janji Anies dalam hal ketersediaan lapangan pekerjaan di Ibu Kota. Melalui program OK Oce, kata dia, Anies tidak bisa mewujudkan janjinya karena tidak berhasil menjangkau target penciptaan lapangan pekerjaan.
"Pak Anies menjanjikan menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak 250 ribu selama lima tahun dengan program OK Oce mencetak wirausahawan baru, apakah itu tercapai? Ya kita bisa lihat sekarang. Jadi, hal-hal yang menjadi tumpuan bahkan harapan luar biasa dari warga Jakarta tidak bisa direalisasikan," tutur Gembong.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan