Presiden Jokowi menarik perhatian karena bungkam terkait tindakan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang mencoba merampok Partai Demokrat. Bahkan, Moeldoko telah kalah 16 kali di pengadilan.
Pakar hukum tata negara dari Universitas Andalas (Unand), Feri Amsari mengatakan, sebenarnya konflik Partai Demokrat bisa selesai jika memang Jokowi mau. Sebab, Moeldoko merupakan KSP, bawahan langsung Jokowi.
Baca Juga: PAN: Apa Masalahnya Kalau Jokowi Condong ke Figur yang BIsa Tingkatkan Pembangunan?
"Karena Pak Moeldoko adalah anak buahnya, besok pagi juga selesai, jangankan besok pagi, nanti malam selesai," kata Feri, Selasa (9/5).
Tapi, ia mengingatkan, posisi Demokrat yang berseberangan pemerintah membuat ada upaya-upaya menguasai Demokrat. Feri merasa, ini merupakan salah satu problematika parpol yang lupa kita perbaiki saat reformasi.
Mulai dari pola penentuan calon presiden, gubernur, wali kota, bupati yang tidak demokratis. Keuangan parpol, konsep perselisihan internal parpol atau problematika begal parpol yang sudah beberapa kali terjadi.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024