Dia juga menanyakan alat ukur kritikan sehingga Jokowi disebut terlalu jauh mencampuri urusan Pilpres.
"Kalau kritik Jokowi cawe-cawe kan alat ukurnya sumir, terlalu jauh terlalu deket itu kuantitatifnya berapa yang jauh berapa meter, kalau deket berapa centi? Kan terlalu abstrak enggak rigid," ujarnya.
Budi juga menanyakan apakah pemerintahan sebelumnya tak pernah mengumpulkan para ketua umum partai politik (parpol) di Istana Negara.
"Emang pemerintahan sebelumnya enggak pernah ngumpulin parpol?" ungkapnya.
Dia menjelaskan Presiden Jokowi mengumpulkan ketua umum parpol di Istana Negara dalam kapasitasnya sebagai pejabat politik selain pejabat pemerintahan.
"Hemat kami, apa yang dilakukan Jokowi masih sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku," pungkasnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024