Menu


Kata Statistik: Ekonomi Kita Hijau, Tumbuh 5 Persen

Kata Statistik: Ekonomi Kita Hijau, Tumbuh 5 Persen

Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A

Konten Jatim, Jakarta -

Di tengah perlambatan ekonomi global yang diprediksi sejumlah lembaga internasional, ekonomi Indonesia malah tumbuh 5,03 persen pada kuartal I-2023, jadi lampu hijau.

Kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) menggelar jumpa pers pertumbuhan ekonomi. Dalam laporannya, BPS mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal I-2023 tembus 5,03 persen secara tahunan.

Capaian positif ini tak lepas dari keputusan Pemerintah mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Penguatan ekonomi juga didukung dengan adanya event nasional maupun internasional.

Baca Juga: SMRC: Perekonomian yang Baik Merugikan Anies

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh Edy Mahmud menjelaskan, pencabutan PPKM membuat mobilitas masyarakat semakin longgar. Tercatat, sektor transportasi dan pergudangan tumbuh 15,93 persen atau yang tertinggi dibandingkan sektor lainnya.

Menurut dia, pertumbuhan sub sektor transportasi udara juga melesat 41 persen, karena makin banyak orang bepergian naik pesawat. Sub sektor angkutan rel pun meningkat signifikan, yakni mencapai 51 persen karena peningkatan jumlah penumpang dan barang yang diangkut.

Lapangan usaha lainnya yang tumbuh tinggi berkat pencabutan PPKM juga di sektor akomodasi dan makanan minuman. Peningkatan kunjungan wisatawan dan perhelatan beberapa acara nasional dan internasional membantu sektor ini tumbuh 11,6 persen pada kuartal pertama.

Kemudian, kegiatan berskala internasional hiburan, olahraga, dan pemerintahan berkontribusi terhadap PDB melalui beberapa lapangan usaha. Di antaranya meningkatkan pendapatan dari lapangan usaha transportasi, event organizer, agen perjalanan, penyediaan akomodasi dan makan minum, jasa hiburan/rekreasi dan sejenisnya.

Baca Juga: Sebut Anies Membual soal Pidato Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas, Uki PSI: Padahal Rekam Jejaknya Justru Menyatakan Sebaliknya

Edy menambahkan, momentum Ramadan yang jatuh pada pekan terakhir kuartal pertama juga sedikit memberi efek ke perekonomian. Awal Ramadan yang jatuh pada pekan terakhir Maret diperkirakan mendorong peningkatan permintaan rumah tangga terhadap makanan dan minuman. Meski demikian, dampak ekonomi Ramadan dan lebaran sebagian besar akan terlihat pada data pertumbuhan ekonomi kuartal kedua.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Tampilkan Semua Halaman

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Rakyat Merdeka.