Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku dirinya tidak mengundang Ketua Umum NasDem Surya Paloh dalam pertemuan pemimpin parpol di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (3/5) kemarin.
Jokowi menilai NasDem sudah memilih bukan sebagai koalisi pemerintah lagi. "Memang enggak diundang. NasDem itu kita harus bicara apa adanya, ya, kan, sudah memiliki koalisi sendiri," kata Jokowi di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (4/5).
Jokowi menilai ketum parpol yang diundang kemarin sedang membangun kerja sama politik yang berbeda dengan NasDem. Oleh karena itu, Jokowi menganggap ada rahasia dapur yang tidak boleh diketahui NasDem.
"Mestinya ini memiliki strategi besarnya apa. Ya, masa, yang di sini harus tahu strateginya, kan, mestinya enggak seperti itu," kata Jokowi.
Eks gubernur DKI Jakarta itu mengatakan dalam politik hal itu wajar-wajar saja. Jokowi menegaskan dirinya tak bisa dipisahkan dari politik. "Saya itu adalah pejabat publik sekaligus pejabat politik. Jadi, biasa kalau bicara politik, boleh dong," kata dia.
Jokowi menerangkan dirinya juga bisa berbicara berkaitan dengan pelayanan publik. Namun, dirinya juga akan memastikan sebagai pelayan publik apabila sudah mendapat ketetapan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Saat disinggung apakah dalam pembahasan itu ada dibicarakan soal Ganjar Pranowo berduet dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2024, Jokowi enggan menyebutkan secara jelas.
Baca Juga: Ditanya Peluang Gibran Duet dengan Prabowo di Pilpres 2024, Ini Jawaban Tak Terduga Jokowi
"Yang dibicarakan banyak sekali, tiga jam itu," kata Jokowi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjamu para ketua umum partai politik (parpol) yang tergabung dalam koalisi pemerintah di Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa (2/5).
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024