Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023 akan berlangsung di Indonesia pada Mei 2023 dan Desember 2023. Indonesia sebagai tuan rumah akan menjamu beberapa negara anggota ASEAN lainnya dalam 2 periode tersebut.
Ibu Kota Jakarta terpilih menjadi salah satu lokasi penyelenggaraan KTT ASEAN pada Desember 2023. Menariknya, pada Mei 2023 nanti, adalah Labuan Bajo yang terpilih menjadi tempat diselenggarakannya KTT ASEAN.
Masyarakat Indonesia sudah mengetahui Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi wisata paling populer di negara ini. Namun, belum banyak yang mengetahui lebih mendetail mengenai salah satu tempat terindah di dunia ini.
Baca Juga: Erick Bagikan Momen Pembukaan KTT ASEAN 2023 Bersama Presiden, Netizen Komentar Soal PSSI
Menyadur laman resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan beberapa sumber lain pada Kamis (27/4/2023), berikut informasi mengenai Labuan Bajo yang jadi tempat penyelenggaraan KTT ASEAN pada Mei 2023 mendatang.
Mengenal Labuan Bajo
Labuan Bajo merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kelurahan ini berbatasan langsung dengan NTB dan hanya terpisahkan oleh Selat Sape.
Disebutkan bahwa kata “Labuan” berasal dari kata "labuhan" yang memiliki arti desa yang dijadikan sebagai tempat berlabuh. Spesifiknya, adalah orang-orang asal Bajo dan Bugis, Sulawesi Selatan yang berlabuh di desa tersebut.
Baca Juga: Sambut KTT ASEAN, Pj Gubernur DKI Sebut Larangan Delman Hanya Sementara
Itulah alasan kenapa Labuan Bajo memiliki nama seperti itu. Sekarang, mayoritas penduduk Labuan Bajo diisi Suku Manggarai yang berasal dari Flores, NTT. Mereka kebanyakan bekerja bercocok tanam di ladang dan sawah, menghasilkan tanaman macam ubi, jagung, buah-buahan dan sayur-sayuran.
Salah satu hal yang paling banyak diketahui mengenai Labuan Bajo adalah keindahan tersembunyi dari kelurahan ini. Di sana, terdapat banyak sekali destinasi wisata yang bisa dikunjungi turis baik itu lokal maupun mancanegara.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO
