Kasus pembunuhan berencana yang menewaskan Brigadir Yosua Nofriansyah Hutabarat tentu menjadi perhatian masyarakat hingga sekarang.
Refly Harun mengungkapkan bahwa peran masyarakat yang mengawal kasus ini sangat berpengaruh terhadap penyelesaian kasus hukum pidana itu.
Jika saja tidak ada dukungan dari publik, Refly menilai kemungkinan dalam kasus Brigadir J ini tidak akan ditemukan dalangnya, dan dapat mengorbankan sejumlah pihak.
Baca juga: Sudah Saatnya Berubah, Polisi Harus Lakukan Ini Jika Tidak Ingin Ada Sambo Berikutnya
"Brigadir J ini kalau tidak ada intervensi dari masyarakat yang kompak, dan kekuasaan juga punya Political Will atau Good Will maka ya tidak akan menyentuh aktor utamanya," kata Refly Harun, melalui kanal Youtube miliknya, Kamis (15/9/2022).
"Aktor utamanya akan lenggang kangkung, sementara yang dikorbankan adalah pangkat rendah tapi dia bisa dilepaskan, karena dia punya alibi yaitu membela diri," lanjutnya.
Menurutnya, berkat intervensi masyarakat, kasus ini dengan cepat menemukan aktor utama dalam kasus kematian Brigadir Yosua, yakni mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo.
Seperti diketahui, publik sangat menaruh perhatian penuh dan mengawal penyelesaian kasus hukum tersebut hingga muncul beberapa perkembangan terbaru.
Refly mengambil contoh beberapa kasus yang terkesan mandek penyelesaiannya, seperti istri dari aktivis Munir Said Thalib yang belum mendapat keadilan, kasus Novel Baswedan, hingga KM 50.
Meski sudah digelarnya pengadilan, namun masih belum menemukan titik terang sosok dalang dibalik kejadian itu. Berbeda dengan kasus Brigadir J yang bisa menemukan dalangnya berkat kekompakan intervensi masyarakat.
Usai ditetapkannya Ferdy Sambo sebagai aktor utama dalam kasus pembunuhan berencana Brigadi J, hingga kini penyelesaian kasus tersebut masih berbuntut panjang.
Baca Juga: Ferdy Sambo Lakukan Semua Ini Untuk Menutupi Perkara Besar, Irma Hutabarat: Tidak Masuk Akal!
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024
